Rekan se Posko Dipulangkan
MUARASABAK – Atas musibah meninggalnya salah seorang mahasiswa IAIN STS Jambi yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Pandan Jaya Kecamatan Geragai, Tanjab Timur, seluruh rekan satu posko dipulangkan lebih cepat oleh pihak kampus.
Langkah ini ditempuh pihak IAIN STS Jambi sebagai upaya untuk menenangkan para mahasiswa di posko tersebut.
\"Ya untuk sementara para mahasiswa yang berada di Posko 9 kami pulangkan, pemulangan ini kami lakukan kemarin (15/10),\" ujar Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) IAIN STS Jambi Fuad Rahman.
Dikatakannya, pihak IAIN akan berkoordinasi dengan Lurah setempat untuk memindahkan para mahasiswa tersebut ke lokasi yang berdekatan dengan perumahan penduduk, termasuk lokasi Posko 10 yang berada tidak jauh dari Posko 9. \"Namun begitu kalaupun misalnya nanti dianggap tidak memungkinkan bisa saja para mahasiswa ini akan benar-benar dipulangkan, karena masa KKN mereka hanya tinggal 15 hari lagi,\" katanya.
Pihak kampus saat ini mengaku sudah mengunjungi keluarga korban. Dikatakan Rahman, walaupun sempat terpukul, pihak keluarga sudah merelakan kepergian anaknya. \"Kemarin pak Dahlan Malik bersama beberapa orang utusan dari IAIN sudah berkunjung ke Senyerang (tempat keluarga korban, Red). Dan pihak keluarga korban juga sudah mengikhlaskan kepergian anak mereka, karena ini murni musibah,\" paparnya.
Namun Fuad enggan berkomentar mengenai motif meninggalnya korban. Menurutnya berdasarkan hasil visum dan keterangan saksi-saksi tidak ditemukan adanya bekas kekerasan dan lainnya. \"Ini murni ajal, serahkan saja semuanya kepada Allah,\" jelasnya.
Dia menjelaskan berdasarkan keterangan teman-teman korban, sekitar pukul 23.00 WIB, sebelum kejadian, korban sempat mengaku sesak nafas, mendengarkan keluhan itu, teman-teman korban menyarankan agar beristirahat sambil membacakan doa secara bersama-sama.
Terpisah, Ketua Posko 9 Geragai, Khalilullah mengatakan terhitung siang kemarin dia bersama teman-temannya sudah pulang ke Jambi.
Dia menuturkan, pada malam Sabtu, kondisi korban masih sehat bugar dan masih melaksanakan kegiatan posko seperti yasinan, mengajar mengaji pada pengajian Maghrib-Isya di Blok E. \"Setelah itu pulang, makan bersama. Melaksanakan aktivitas rutin, briefing malam. Sebelum istirahat, sempat ngobrol sama kawan. Kawan sekamar, Candri Caniago dan Abdur Rahman,\" katnya.
Beberapa hari sebelum kejadian, tambahnya, almarhum sempat bertingkah aneh. \"Ketika itu korban berfoto menggunakan mukena, foto sendiri sambil mejam, selain itu makannya lahap,\" terangnya.
Khalilullah mengisahkan, Posko yang mereka tempati adalah Mess milik PT Meindo, sub kontraktor PT PetroChina yang sebelumnya hanya ditempati oleh karyawan perusahaan. \"Sebelumnya mess ini pernah ditempati korban kebakaran di Blok D. Yang ditempati empat kamar dan satu ruang dapur,\" ungkapnya.
Jumadi, penjaga mess juga mengatakan bahwa mess itu sudah ada sejak tahun 2003 dan memang kata dia sudah lama kosong. \"Semenjak tidak ada kontrak lagi dengan PT PetroChina. \"Mess itu kosong, terakhir tahun 2006, sebelum karyawan pindah ke Betara,\" tandasnya.
(yos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: