Anas dan Andi Kembali Dibidik

Anas dan Andi Kembali Dibidik

JAKARTA - Terpidana kasus wisma atlet SEA Games M. Nazaruddin kembali menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Menpora Andi Mallarangeng bertanggung jawab atas kasus dugaan korupsi pembangunan pusat olahraga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Nazaruddin kemarin diperiksa sebagai saksi untuk tersangka pertama kasus Hambalang, Dedi Kusdinar.

      \"Saya sudah bilang sejak awal, yang terlibat dalam Hambalang ini Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng. Kan ini memang dua orang otaknya,\" kata Nazaruddin di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

      Kepada penyidik KPK, Nazaruddin memberi keterangan tentang proses penerbitan sertifikat tanah untuk proyek yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 33 hektar tersebut. \"(Juga) bagi-bagi uangnya,\" kata bekas bendahara umum Partai Demokrat tersebut.

      Mengenai keterlibatan Anas, Nazaruddin juga bercerita tentang dugaan pemberian mobil Toyota Harrier. \"Soal mobil Harrier itu sudah jelas. Uangnya dari Adhi Karya,\" kata Nazaruddin. Baik Anas maupun Andi, telah berkali-kali membantah terlibat kasus Hambalang.

      Dalam kasus Hambalang, KPK baru menetapkan satu tersangka yakni Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Dedi Kudinar. Dedi diduga berperan dalam pencairan anggaran Hambalang termin pertama sekitar Rp 200 miliar. Proyek Hambalang sendiri dianggarkan dengan mekanisme tahun jamak sejak 2010 hingga 2012. Total anggarannya sekitar Rp 2,5 triliun.

      Dalam pemeriksaan perdana, Senin (15/10), Dedi mengatakan sebagai pengguna anggaran, Menpora turut bertanggung jawab dalam pembangunan pusat olahraga tersebut. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan penyidik KPK akan menakar keterangan Dedi. \"Itu nanti akan ditakar-takar kembali,\" katanya.

      Ia mengatakan akan terjadi dinamika dalam pengembangan kasus Hambalang. \"Ada dinamika. Tidak ada kasus yang berhenti. Ada pengembangan. Tapi belum ada tersangka baru,\" katanya.

      Disamping penyidikan dugaan korupsi pengadaan, dalam kasus Hambalang, juga tengah diselidiki dugaan adanya aliran dana. Dana proyek tersebut diduga mengalir ke Kongres Partai Demokrat. Penyelidikan juga dilakukan atas dugaan pembelian mobil Toyota Harrier untuk Anas. Mobil dengan pelat nomor B 15 AUD itu diduga dibelikan oleh PT Adhi Karya dan PT Wijaya Karya. Dua BUMN konstruksi tersebut memenangkan tender proyek di Hambalang.

                 Sementara itu, Menpora Andi Mallarangeng tetap terlihat tenang meski namanya kembali dikaitkan dengan kasus korupsi Hambalang. Apakah itu dari pernyataan Nazaruddin maupun tersangka Deddy Kusdinar yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

                Andi berkilah dengan menyatakan fokus menjalankan tugasnya sebagai menteri dan menyerahkan proses hukum kepada KPK. \"Saya tidak pernah meminta atau menerima apapun (terkait korupsi Hambalang). Karena itu kita serahkan semuanya kepada proses hukum biar semua jelas persoalannya,\" kata Andi seusai menghadiri pengarahan Presiden SBY kepada peserta pendidikan Lemhanas di Istana Negara, kemarin.

                Dia menyangkal jika ada pihak yang dikorbankan dalam kasus korupsi. Andi menegaskan, dirinya dan jajaran kemenpora siap bekerjasama dengan KPK menjalani proses hukum. \"Tidak ada yang dikorbankan. Pokoknya kita serahkan kepada proses hukum,\" katanya.

                Saat ditanya tanggung jawab menteri dalam kasus Hambalang, Andi memilih menjawab normatif. \"Pokonya semua orang punya tanggung jawab masing-masing, yang penting jangan menyalahhgunakan kewenangan,\" tandas mantan juru bicara kepresidenan itu.

(sof/fal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: