>

Sutiono Diduga Bermain

Sutiono Diduga Bermain

Pembuatan Parit dan Pagar SD 62

 JAMBI- Nama Sutiono,  anggota DPRD Kota Jambi disebut-sebut ikut bermain dalam proyek pembuatan parit dan pagar di SD 62, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Jambi Timur.

Dugaan ini disampaikan oleh salah satu guru SD 62, Yunita, kepada sejumlah wartawan, saat melakukan sidak, kemarin (16/10).

“Parit ini yang jadi masalah, pembuatan pagar katanya mau dimajukan ke dalam.  Parit ini mungkin proyek Pak Sutiono dan atas perintah dia pekerjaan ini,” sebutnya.

Mengenai masalah itu, dirinya mengatakan, pihak sekolah, pagi kemarin sudah melakukan konsultasi ke Dinas Pendidikan Kota Jambi. “Saya tadi ke dinas ikut, berdasarkan konfirmasi  dengan pak Rifai tadi, pagar harus dibangun sebatas batas tanah sekolah,  jadi intinya balik ke posisi yang lama,” katanya.

Resikonya, parit yang sudah selesai dibuat, harus ditimbun kembali. Dengan arti kata, pembangunan parit itu jika ditimbun lagi akan sia-sia. “Parit harus ditutup lagi dan ditimbun habis, ya dibuntukan. Itu katanya,” ungkapnya.

Saat melapor kepada dinas Pendidikan kemarin pagi, dikatakannya, pihak sekolah disambut oleh Kepala Bidang Perencanaan di Dinas Pendidikan Kota Jambi, Iskandar. Selanjutnya, mereka dipertemukan dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, M Rifai.

“Disana (dinas pendidikan, red) kami disambut Iskandar. Dia kira masalah kita tentang pagar, kami bilang bukan pagar yang jadi masalah tapi parit ini. Karena masalahnya tanah sekolah diambil,” keluhnya saat itu.

Abun,  kepala pekerja pembuatan pagar yang ditemui harian ini di lokasi di saat bersamaan menjelaskan, dirinya tak tahu persoalan kisruh rencana pembuatan pagar. Dirinya mengaku, posisi ia hanya diperintahkan untuk bekerja.

“Saya tidak jelas kenapa, saya hanya diperintahkan bekerja saja,” akunya.

Ditanya dari CV apa ia ditugaskan bekerja untuk pembuatan pagar itu, ia mengungkapkan, yang menyuruhnya bekerja membuat pagar itu dari CV Hafis Jaya yang merupakan pemborong pagar.

“Kita diperintahkan Sabtu dan disuruh bekerja sejak Senin kemarin. Target pengerjaan sebulan selesai kalau tidak ada kendala dengan panjang pagar kurang lebih 180 meter,” tukasnya.

Sementara itu, Sutiono yang dikonfirmasi dalam kesempatan berbeda menegaskan, jika pekerjaan di sekolah itu bukan proyek dirinya. “Anggapan saya yang mempunyai proyek itu salah. Siapa yang membuat statement itu adalah pencemaran nama baik dan akan saya tuntut,” katanya balik mengancam.

“Saya tidak ada main proyek di situ. Cuma kalau mengusulkan buat pagar, saya memang ada. Saya alumni sana juga, saya prihatin dengan anak-anak disana karena pagarnya sudah tidak jelas. Memang benar saya mengusulkan pebaikan itu di DPRD. Namun, itu wajar saja saya kira saya usulkan yang buruk menjadi baik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: