Harga Sapi Naik Rp 1 Juta
Kesehatan Hewan Terus Dipantau
JAMBI-Satu pekan menjelang Hari Raya Idul Adha, harga satu ekor sapi naik sebesar Rp 1 juta rupiah dari harga sebelumnya.
Namun demikian, permintaan menurun dari tahun sebelumnya hingga mencapai 15 persen.
‘’Penurunan permintaan itu, dikarenakan murahnya harga Sawit dan Karet saat ini,’’ ujar Satiman, salah seorang petani Sapi di Jambi usai pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Jambi, kemarin.
Tahun lalu, permintaan hewan qurban sebesar 350 ekor lebih. Tahun ini, hingga satu pekan menjelang lebaran, baru 250 ekor yang memesan sapi miliknya. ‘‘Tapi, saya juga siapkan sebanyak 350 ekor untuk tahun ini,’‘ katanya.
Harga Sapi yang ditawarkan oleh Satiman, mulai dari harga Rp 9,5 juta hingga Rp 20 juta. ‘‘Harga yang Rp 9,5 juta itu, biasanya hanya Rp 8,5 juta. Harga naik bukan di Jambi saja,’‘ katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Jambi, Sepdinal mengatakan, mulai hari ini (Kamis, red) pihaknya melakukan pengawasan semua hewan qurban yang ada di Provinsi Jambi.
‘‘Kami sudah mengambil contoh pada pedagang pengumpul,’‘ pungkasnya.
Sebelum di cek kesehatannya, Sapi yang ada di kandang harus ditanya dari mana kedatangannya dan surat kesehatan hewannya.
‘‘Kita lihat sama-sama, suratnya ada,’‘ katanya lagi.
Kemudian, dikatakannya, Dinakeswan akan melihat kondisi Morpologi hewan, penampilan, kuping, bentuknya sehat atau tidak dan kondisi anusnya.
Apabila semuanya sudah dicek, dikatakan Sepdinal, semua Sapi yang dianggap sehat, dilakukan pemasangan label sehat. Apabila ditemukan sakit, Dinakeswan akan membantu melakukan pengobatan sampai sembuh.
Bahkan, setelah dipotong, atau Anti morfem, Disnak juga akan turun untuk melihat apakah didalam tutbuhnya ada penyakit atau tidak. Seperti, cacing hati, dan penyakit lainnya. Apabila ada, bagian tersebut akan dibuang.
‘‘Itu agar tidak ke masnusia,’‘ jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: