Penambang Pasir Temukan Granat Aktif
Granat yang diduga berjenis nanas itu secara tidak sengaja masuk melalui pipa penyedot.
Mengetahui benda itu merupakan bahan peledak, Juber kemudian meminta M. Taher (37), adik kandungnya, untuk segera melapor ke Polres Batanghari.
Mendapat laporan adanya penemuan granat, Kapolres Batanghari, AKBP. Robert Antonio Sormin, langsung meninjau lokasi penemuan bersama sejumlah anggota Polres untuk mengamankan lokasi.
Kemudian Kapolres langsung menghubungi tim penjinak bom (Gegana) Polda Jambi untuk segera mengevakuasi granat dari lokasi tambang krikil dan pasir milik Azman.
Granat kemudian di masukkan kedalam karung beras dan di tutupi dengan rompi anti peluru. Lokasi sekitar juga di pasang garis polisi (Police Line).
Selain itu, Kapolres Batanghari turut memerintahkan anggota menutupi granat dengan baju anti peluru yang terlebih dulu dibasahi. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi granat meledak akibat cuaca yang cukup panas.
Setelah menunggu hingga tiga jam, tim Gegana Polda Jambi yang beranggotakan empat orang akhirnya tiba di lokasi. Dengan sangat cekatan mereka mengamankan granat nanas menggunakan alat khusus penjinak bom. Setelah tim berhasil menjinakkan, granat nanas tersebut langsung di masukkan ke dalam mobil untuk selanjutnya di bawa ke Sat Brimobda Jambi.
\" Granat nanas ini kemungkinan besar merupakan sisa peninggalan perang dunia II, dan masih dalam kondisi aktif. Radius ledakan granat nanas aktif tersebut bisa mencapai 30 meter,\" ungkap salah seorang anggota Gegana kepada wartawan.
(cr6)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: