Kinerja Perbankan Jambi Meningkat

Kinerja Perbankan Jambi  Meningkat

JAMBI-Kinerja perbankan di Provinsi Jambi sampai dengan Triwulan III 2012 (periode Januari – September 2012)  terus menunjukkan peningkatan, baik dari sisi kelembagaan maupun kinerja keuangan. Hal ini dikemukan, Marlison Hakim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, mengenai situasi perbankan terkini di Provinsi Jambi.

Jumlah kantor Bank Umum tercatat sebanyak 295,  terdiri 1 (satu) KP, 50 (lima puluh) KC dan sisanya setingkat KCP dan Kantor Kas. Asset perbankan pada Triwulan III-2012 mencapai Rp24,16 Triliun, meningkat Rp3,16 triliun (15,06%) dibandingkan awal tahun 2012.

“Peningkatan ini seiring dengan peningkatan dalam Dana  Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun dari masyarakat dan meningkatnya penyaluran kredit,” kata Marlison Hakim dalam rilis yang diterima Jambi Ekspres tadi malam.

Menurutnya, penyaluran kredit Bank Umum mencapai Rp17,95 Triliun, meningkat Rp2,84 Triilun (18,83%) selama tahun 2012. Berdasarkan komposisinya, penyaluran kredit produktif (modal kerja dan investasi) mencapai 56,64% sementara kredit konsumtif 43,36%.

DPK yang dihimpun perbankan dalam bentuk tabungan, giro dan deposito  tercatat sebesar Rp17,92 Triliun, meningkat 9,33%. Penghimpunan DPK tersebut mengalami perlambatan yang cukup signifikan yaitu dari 23,65% pada tahun 2011 akan tetapi masih sejalan dengan pertumbuhan penghimpunan DPK nasional yang mencapai 9,50%.

Perlambatan penghimpunan DPK disebabkan oleh menurunnya pendapatan masyarakat akibat anjloknya harga karet. Menurunnya harga rata-rata karet internasional mencapai 25,36% di tahun 2012 ini berpengaruh pada daya beli dan kemampuan saving masyarakat. Di samping itu, para pengusaha karet cenderung untuk menahan hasil perkebunan dengan harapan harga akan meningkat dalam bulan-bulan mendatang yang menyebabkan melambatnya perputaran perekonomian. Dalam tahapan berikutnya, sektor perbankan yang menjalankan fungsi intermediasi keuangan juga ikut merasakan perlambatan dimaksud.

“Namun demikian, kita tidak perlu khawatir karena secara umum kondisi perbankan di Jambi masih menunjukkan indikator-indikator yang baik. Loan To Deposit Ratio yang tinggi mencapai 100,19% mencerminkan fungsi intermediasi perbankan Jambi sudah berjalan dengan baik. Kondisi ini juga didukung oleh persentase Non Performing Loan (kredit bermasalah) yang rendah yaitu 1,78%, di bawah ketentuan Bank Indonesia yang maksimum 5%. Ke depan, pada triwulan IV-2012, pertumbuhan aset perbankan Jambi diperkirakan tumbuh mencapai 18% sementara penghimpunan DPK dan penyaluran kredit tumbuh masing-masing 13% dan 24%,” ungkap Marlison Hakim. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: