Perkebunan Dominasi Investasi Jambi

Perkebunan Dominasi  Investasi Jambi

JAMBI-Investasi yang terdata di Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Jambi terbagi dalam dua kategori, yaitu penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA).

            Dari kedua kategori tersebut, diketahui PMDN masih lebih unggul dari PMA. Hal ini dikarenakan penyumbang terbesar Investasi Jambi berasal dai PMDN berupa perkebunan, PKS dan pertambangan.
            Kepala BPMD Hefnizen, melalui Kabid Pembinaan dan Pengendalian Raflinur Maherty, mengatakan, investasi di Jambi belum maksimal. Ini ditandai dari realisasi PMDN hingga oktober 2012 tercatat sebesar Rp 19,6 T, untuk PMA dalam rupiah tercatat Rp 6,5 T dan PMA dalam bentuk dolar sebesar 89,7 ribu USD.

            Data ini diakumulasikan berdasarkan laporan 61 perusahaan yang masuk, sementara masih ada ratusan perusahaan yang belum melapor. \"Penyumbang dana terbanyak hingga saat ini yaitu dari PT lontar, perusahaan  dibidang pabrik kertas,\" katanya.
            Adapun masalah yang dihadapi untuk memaksimalkan Investasi tersebut diantaranya masih kurangnya kegiatan promosi dan perluan investasi serta daya dukung infrastruktur yang belum optimal. \"Kita tetap mengupayakan langkah-langkah dan inovasi untuk menggali potensi investasi di Jambi,\" imbuhnya.
Pada dasarnya setiap tahun BPMD memiliki target realisasi penanaman modal, seperti pada tahun 2012 ditargetkan PMDN sebesar Rp 13,6 T dan 872 ribu USD. Namun masih ada waktu untuk merealiasikan tager yang sudah di rencanakan tersebut dengan memaksimalkan pihak penam modal yang belum memberi laporan.
            Raflinur menambahkan, pada dasarnya penanaman modal asing di Provinsi Jambi memang masih didominasi bidang perkebunan. Hal ini dibuktikan tingginya investasi dibidang perkebunan  yang mencapai lebih dari separuh dari total keseluruhan investor sebanyak 276 perusahaan. \"Kalau di maksimalkan lagi, bidang perkebunan sangat potensial untuk investasi Jambi,\" imbuhnya.

(kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: