Pejabat Ikut Rambah TNKS

Pejabat Ikut Rambah TNKS

Bekengi Masyarakat Awam

KERINCI-Tidak hanya masyarakat awam, ternyata puluhan hektar TNKS diduga telah dirambah oleh para pejabat Kerinci serta anggota DPRD Kerinci.

Perambahan kawasan TNKS, khususnya Ilegal Logging, pada kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat secara besar-besaran ini. Diduga erat kaitan dengan oknum pejabat sebagai sponsor, sementara, warga hanya sebagai kaki tangannya saja.

Kepala Seksi wilayah I Pengamanan TNKS, Agusman, tidak menampik hal tersebut. Keterlibatan oknum penjabat ini, terbukti dengan beberapa kali pihaknya melakukan operasi yang melibatkan Polri dan TNI, serta Polhut Kerinci, sebelum dilakukan operasi, pihaknya banyak mendapatkan informasi bahwa ada keterlibatan pejabat dan dewan dalam perambahan kawasan TNKS ini.

Setiba dilokasi, yang ditemukan dilapangan hanyalah hutan yang telah dirambah menanam tembakau, kopi dan kacang-kacangan, sementara dilokasi hanya ada pekerja saja.

Seperti operasi khusus Pengamanan Kawasan TNKS, yang lancarkan pihaknya, dari tanggal 8-12 Oktober lalu, sebanyak 25 personil, terdiri dari 17 Polhut TNKS, 5 Personil Polri dan 3 orang personil TNI, didaerah kawasan Renah Pemetik, hanya berahsil diamankan 5 masyarakat perambah kawasan, yang diduga adalah kaki tangan penjabat.

Dilapangan tim menemukan sebanyak 100 ha, area TNKS telah dirambah oleh masyarakat. Tim tidak menemukan adanya oknum perambah, namun hanya ada pekerja yang mengelola lahan yang telah dijadikan perkebunan tersebut.

Selain itu, yang turun juga telah menghancurkan 8 unit pondok milik perambah, serta melakukan penebangan pohon kopi yang ditanam oleh perambah.

Setelah itu, Timsus ini, menuju Sungai Tumbuk Tigo, arah Pasir Jaya,  didaerah ini, Tim berhasil mengamankan 5 pelaku perambahan, sementara 1 perambah berhasil melarikan diri, saat ingin ditangkap oleh petugas yang turun kepangan.

Menurut Agusman, kelima perambah TNKS ini adalah warga asal kecamatan Siulak, kabupaten Kerinci, dan saat ini, untuk penyidikan lebih lanjut sedang ditangani oleh pihak kepolisian resort Kerinci. Sementara lokasi perambahannya, telah lebih kurang 1 KM masuk kawasan TNKS.

“Kita menduga, sesuai dengan laporan yang kita terima, perambahan pada 2 titik ini, berkiatan dengan oknum anggota dewan Kerinci, namun, kita mengalami kendala, karena yang tertangkap tidak mau mengakui dirinya merupakan kaki tangan oknum penjabat tersebut,” beber Agusman.

Kabag humas TNKS Andre juga mengatakan, terkait pebuktian keterlibatan oknum penjabat. Namun pihaknya mengalami kendala, karena selama ini, tidak ada yang mau bersaksi dimata hukum, tentang keterlibatan oknum penjabat.

“Kalau tidak ada yang memberikan dana, mana mungkin 1 orang masyarakat bisa menggarap lahan hingga mencapai 20 Ha. Itukan mustahil, tapi mereka tidak mau memberikan keterangan dan kesaksian keterlibatan oknum pejabat tersebut, ya, mungkin sebelumnya sudah ada kontrak kerja, atau semacam ancaman, sehingga mereka takut buka mulut,” beber Andre.

Sementara itu, ketua DPRD Kerinci, H Liberty saat ditanya dugaan adanya keterlibatan oknum anggota dewan dalam perambahan kawasan TNKS, enggan berkomentar banyak, namun dirinya mempersilakan untuk diproses hukum jika terbukti benar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: