Ditjen Migas Bangun 4 SPBG di Jatim
SURABAYA- Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM akan membangun sebanyak empat stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Jatim. Nantinya, SPBG tersebut untuk melayani pengisian bahan bakar untuk sektor transportasi.
Kasubag Evaluasi Dan Pelaporan Ditjen Migas I Wayan Dharmayudha mengatakan penentuan lokasi pembangunan empat SPBG tersebut sudah ditetapkan. Antara lain dua di antaranya di Surabaya dan masing-masing satu di Sidoarjo dan Gresik. \"Keempat SPBG tersebut sedang dalam progress,\" katanya di sela Edukasi dan Sosialisasi Pemakaian Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Secara Aman kepada Masyarakat kemarin (24/10).
Selain pembangunan SPBG baru, lanjut dia, khusus di Surabaya terdapat empat SPBG yang dikelola oleh swasta. Yakni, PT Citra Nusantara Energi dan PT Zebra Nusantara Tbk. Sementara, Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia Jatim mencatat total sebanyak 15 SPBG dengan kapasitas mencapai 26-30 MMSCFD atau setara dengan 30 juta liter setara premium (LSP). SPBG tersebut tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, Gresik dan Tuban.
\"Rencana pembangunan SPBG di Surabaya tersebut bagian dari road map pembangunan SPBG untuk angkutan umum perkotaan sepanjang 2010-2014,\" ujarnya. Tahun lalu, Ditjen Migas membangun empat SPBG CNG (compressed natural gas atau gas alam terkompresi) di Palembang yang dikelola oleh Pertamina. Sedangkan target tahun ini, selain Jatim, juga wilayah Jabodetabek. Serta menyusul pada 2013 nanti Samarinda dan Balikpapan dan 2014 di Batam dan Sengkang.
Dijelaskan, kebutuhan gas bumi untuk sektor transportasi itu nanti akan dipasok produsen gas di wilayah masing-masing. Suplai untuk Surabaya, Gresik dan Sidoarjo berasal dari Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore (PHE WMO) dan Santos (Madura Offshore) Pty Ltd dengan masing-masing volume sebesar 5,2 MMSCFD dan 5 MMSCFD.
Sosialisasi penggunaan gas untuk sektor transportasi juga didukung dengan pemberian bantuan converter kit untuk kendaraan dinas dan transportasi umum. Tahun ini, pemerintah menganggarkan sebanyak 1.000 unit yang terbagi untuk 400 unit converter kit CNG di Palembang, 500 unit converter kit LGV di Jakarta dan 100 unit converter kit CNG di Surabaya.
\"Memang, upaya ini secara efektif baru dirasakan pada 2013. Tapi bagaimanapun juga langkah ini bagian dari upaya untuk menghemat konsumsi BBM subsidi. Serta sejalan dengan target diversifikasi energi,\" tutur dia. Tahun 2006 menunjukkan porsi minyak bumi sebesar 51,7 persen. Targetnya pada 2025 bisa turun hingga 20 persen.
Sebelumnya, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Agustiawan meyakini kalau pricing sesuai dengan kondisi di lapangan, maka program diversifikasi tersebut akan berjalan dengan sendirinya. Seperti diketahui, Kementerian ESDM menetapkan harga gas untuk transportasi dipatok sebesar USD 4,72 per MMBTU di hulu atau sebesar Rp 3.100 per liter setara premium.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: