Menhul Pintu Gerbang yang Tertinggal

Menhul Pintu Gerbang yang Tertinggal

MUARASABAK - Sejak dialihkannya jalur utama menuju Kota Jambi yang tidak lagi menggunakan jalur Simpang Kiri Kecamatan Mendahara Ulu (Menhul). Menurut anggota DPRD Tanjab Timur, Mustakim, kini Menhul telah menjadi pintu gerbang Tanjab Timur yang tertinggal. ‘’Karena berdampak kepada berkurangnya pemasukan pedagang pinggir jalan Menhul,’’ ujarnya.

            Menurutnya pengalihan jalur utama Tanjab Timur saat ini menggunakan jalur Simpang Plabi menuju Kota Jambi. Sehingga pergerakan pembangunan di Menhul menjadi lambat. ‘’Tapi yang berdampak sekali adalah pedagang makanan pinggir jalan. Kalau masyarakat yang di dalam tidak masalah,’’ jelasnya.

            Dengan dialihkannya jalur Simpang Kiri, sebutnya, maka untuk petani tidak terlalu berdampak kepada pendapatan sehari-hari. Hanya pedagang yang berada di pinggir jalan yang memiliki dampak paling besar. ‘’Contoh pedagang rumah makan. Itu terasa sekali sejak jalur utama dipindahkan,’’ paparnya.

            Diungkapkannya, saat ini pun yang melintasi jalur Simpang Kiri adalah kendaraan milik PT PetroChina dan PT WKS. Walaupun ada kendaraan pribadi yang melintas, itupun hanya beberapa kendaraan saja. ‘’Kendaraan umum sudah tidak ada lagi yang melintas jalur Simpang Kiri,’’ jelasnya.

            Sejak pengalihan jalur utama, lanjutnya, jalur Simpang Kiri boleh dikatakan hanya menjadi jalur produksi, bagi perusahaan-perusahaan yang berada di Tanjab Timur. ‘’Karena mayoritas yang lewat adalah kendaraan PT PetroChina dan PT WKS,’’ terangnya.

            Walaupun banyak terjadi kerusakan di jalur Simpang Kiri. Perbaikan jalan itu bukanlah wewenang Pemkab Tanjab Timur. Karena jalur Simpang Kiri adalah jalan provinsi. ‘’Apalagi sampai sekarang belum pernah ada perbaikan,’’ tandasnya.

(yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: