Membaik, Serapan 64,5 Persen
JAKARTA - Tren positif mulai terlihat dalam penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Meski belum optimal, namun realisasi penyerapan sudah menunjukkan perbaikan.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, laporan hingga periode 5 Oktober 2012, realisasi belanja negara sudah mencapai 64,5 persen. ‘‘Ini lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 60 persen,’‘ ujarnya kemarin (26/10).
Sebagai gambaran, pagu alokasi belanja negara dalam APBN-P 2012 ditetapkan sebesar Rp 1.548,3 triliun. Sehingga, realisasi penyerapan 64,5 persen adalah sebesar Rp 999,3 triliun.
Menurut Agus Marto, pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara, terus mendorong Kementerian/Lembaga untuk mempercepat penyerapan anggaran agar realisasi belanja bisa memberi dampak positif bagi perekonomian.
Namun demikian, lanjut Agus, mengingat waktu yang sudah mepet atau tinggal kurang dari 3 bulan, realisasi belanja diperkirakan tidak akan bisa maksimal. ‘‘Sampai akhir tahun nanti, diperkirakan penyerapannya 92 persen,’‘ ucapnya.
Sebagaimana diketahui, dari tahun ke tahun, penyakit lambatnya realisasi penyerapan APBN tak kunjung sembuh. Biasanya, penyerapan baru akan melonjak menjelang akhir tahun, khususnya pada Desember.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo mengatakan, lambannya penyerapan belanja mengurangi daya dorong APBN terhadap pertumbuhan ekonomi. ‘‘Apalagi kalau yang rendah penyerapannya adalah belanja modal. Padahal, belanja inilah yang paling signifikan dampaknya terhadap perekonomianan’‘ ujarnya.
Agus Marto menambahkan, selain mendorong penyerapan belanja, pemerintah kini juga mencermati potensi lonjakan belanja dari pos subsidi energi, baik BBM maupun listrik. Bahkan, pemerintah sudah mengajukan usul tambahan dana Rp 103 triliun untuk mencukupi lonjakan beban subsidi. ‘‘Unsur subsidi memang meningkat signifikan,’‘ katanya.
(owi/kim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: