Gas 50 Persen Untuk Domestik

Gas 50 Persen Untuk Domestik

JAKARTA - Cerita mengenai kekurangan gas di waktu lampau diharapkan tidak terjadi lagi di masa depan. Pasalnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menegaskan bahwa kontrak eksplorasi gas alam baru harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.

\"Idealnya harus lebih besar dibandingkan ekspor. Minimal 50 persen harus dijual ke dalam negeri. Jadi misalkan ada \"kontrak-kontrak baru, nantinya sekecil mungkin untuk ekspor dan sebesar mungkin untuk kebutuhan dalam negeri,\" ujar Menteri ESDM, Jero Wacik kemarin. Pemerintah menegaskan hal itu karena kebutuhan gas di masa mendatang diprediksi akan sangat besar.

Oleh karena itu, lanjut Wacik, alokasi gas untuk kebutuhan domestik harus terus ditingkatkan supaya tidak terjadi kekurangan di masa mendatang. Meski begitu, dia mengaku bahwa persentase besaran alokasinya masih belum ditetapkan secara mengikat,\"Masih perlu perhitungan lagi. Namun yang pasti, alokasi gas untuk domestik seharusnya diatas 50 persen,\" tukasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), R Priyono mengungkapkan, tahun 2011 lalu, volume yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 3.177 BBTUD atau sekitar 44 persen dari lifting gas. Dibanding volume gas dalam negeri lima tahun lalu besaran tersebut meningkat 200 persen,\"Tahun 2012 ini akan semakin meningkat lagi,\" katanya.

Untuk tahun ini, beberapa kontrak perjanjian jual beli gas untuk kebutuhan domestic telah ditandatangani. Akhir Mei lalu, sebanyak 16 kontraktor kontrak kerja sama (KKS) telah menyatakan komitmen untuk memasok compressed natural gas (CNG) kepada 21 perusahaan daerah yang tersebar mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi,\"Itu buktinya,\" bebernya.

(wir)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: