KNPI & Dependensi Pemuda
Oleh:
Saidina Usman El-Quraisy
Pada tanggal 3-4 Desember 2011, saya mendapat kesempatan bersama seluruh peserta pelatihan Ketahanan Nasional untuk Pemuda (TANNASDA) Kementerian Pemuda dan olahraga (Kemenpora) RI angkatan ke-VI, berkunjung ke Manila, Philipina. Dalam rangkaian lawatan ini kami melakukan dialog tentang Kepemudaan dengan National Youth Comision (NYC) Philipina (semacam KNPI di Indonesia). Salah satu program yang menarik dari NYC adalah program peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama diakar rumput, program ini bersinergi dengan pemerintah, baik pusat maupun di Daerah.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) baik pusat maupun daerah, adalah lembaga organisasi kepemudaan yang strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Kita semua tahu bahwa salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa kita adalah pengangguran, dan sebagian dari pengangguran itu adalah mereka yang tergolong pemuda. Ini sebenarnya tentu saja juga menjadi pekerjaan rumah bagi KNPI.
Reorientasi Pemuda: dari Pragmatisme ke Budaya Ilmu
Menurut Prof. Dr. Wan Muhammad Nur bahwa untuk mencapai kemajuan di segala bidang baik ekonomi, teknologi, kesejahteraan suatu masyarakat, memerlukan penyuburan dan pengembangan serta mentradisikan budaya ilmu. Budaya ilmu yang dimaksud di sini adalah budaya ilmu yang dikehendaki oleh Islam, yaitu yang bertujuan untuk melahirkan individu-individu berpendidikan yang beradab.
Apabila melihat dari konsep di atas, maka kemajuan dan kemandirian pemuda kita sangatlah tergantung kepada seberapa besar perhatian pemuda terhadap ilmu. Budaya ilmu di sini tentu tidak saja identik dengan penguasaan ilmu dan kemahiran semata, tapi juga kemampuan kita untuk melakukan yang terbaik demi kepentingan pemuda dan masyarakat secara umum. (Penulis adalah Pemuda Jambi yang sedang berjuang meraih Master of Philosophy (M.Phil) dibidang Pemikiran Politik Islam di Centre for Advanced on Islam, Science and Civilization (CASIS) Universiti Teknologi Malaysia (UTM) Internasional Campus - Kuala Lumpur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: