Tikungan Asai Butuh Marka
MUARASABAK - Karena seringnya memakan korban, akibat ketiadaan marka jalan seperti kaca cembung dan garis tengah jalan. Tikungan Asai yang berada di Kelurahan Nibung Putih Kecamatan Sabak Barat, butuh perhatian serius dari dinas terkait. ‘’Tiap bulannya tak jarang tujuh hingga sepuluh korban yang terjerumus akibat ketajaman tikungan,’’ ujar Sutiati (26), warga yang tinggal tidak jauh dari Tikungan Asai, kemarin.
Dia meminta dinas terkait agar segera bertindak, karena bila dibiarkan begitu saja tanpa ada realisasi yang nyata akan terus berjatuhan korban selanjutnya. ‘’Setidaknya memberi garis tengah jalan, karena dengan adanya garis itu tentulah sang pengendara bisa tahu apabila dirinya sudah keluar jalur,’’ paparnya.
Menurutnya, setiap terjadi kecelakaan, dirinyalah yang pertama kali mengetahui adanya kecelakaan di Tikungan Asai. Karena jarak lokasi tikungan dengan rumahnya hanya seratus meter. ‘’Setiap terjadi kecelakaan selalu bunyinya sampai ke rumah,’’ katanya.
Dia menambahkan, selama ini korban kecelakaan banyak berasal dari luar Tanjab Timur seperti Kota Jambi. Karena para pengendara dari luar Tanjab Timur kurang mengetahui Tikungan Asai. ‘’Setiap kejadian kebanyakan kendaraan roda dua. Kalau mobil hanya beberapa kali saja pada tahun-tahun lalu,’’ jelasnya.
Dicontohkannya, dari hari pertama Idul Adha hingga hari ketiga ini, Tikungan Asai sudah memakan empat korban pengendara. ‘’Walaupun tidak ada yang sempat berurusan dengan rumah sakit, tapi seperti Sabtu (27/10) lalu, saya sangat panik, karena ada korban yang sampai ngorok (seperti mau dijemput ajal),’’ ungkapnya.
Sementara salah seorang keluarga korban dikonfirmasi usai terjadi kecelakaan menuturkan pada waktu itu dari Kota Jambi hendak bersilahturrahmi ke tempat keluarga di Desa Lambur Luar. Tapi begitu melewati Tikungan Asai, dirinya terkejut melihat salah seorang keluarga yang ketika itu berada diposisi depan jatuh hingga nyaris menumbur rumah orang tuanya Sutiati. ‘’Alhamdulillah selang beberapa jam korbanpun bisa sadar,’’ ungkapnya.
Setelah korban sadar dari pingsan akhirnya pihak keluarga meminta izin kepada Sutiati yang telah mempersilahkan rumahnya dijadikan tempat untuk merawat korban sementara.
(yos)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: