Korban Lamsel Bertambah

Korban Lamsel Bertambah

Pantauan Metro Siantor (Jawapos Group, red) di lokasi kejadian Selasa (30/10) pagi, ratusan warga juga menggelar aksi bakar ban, memblokir jalan, dan melempari petugas keamanan. Bukan itu saja, ratusan massa yang emosi karena penolakan mereka soal stop pemasangan pipa pembuangan limbah ke Sungai Batangtoru ditolak melempari Kantor Polsek Batang Toru dan perumahan dinas, hingga kaca jendela mapolsek pecah. Ruangan kapolsek juga tak luput dari amukan massa. Peralatan tulis dan komputer berserakan. Sejumlah mobil termasuk mobil patroli dilempari, bahkan, tiga mobil digulingkan.

Selesai merusuh di mapolsek, massa melanjutkan aksinya di kantor Camat Batang Toru yang berada sekitar 50 meter dari polsek. Aksi serupa juga dilakukan di kantor ini. Warga juga menggulingkan lima mobil, satu di antaranya mobil jenis Suzuki Katana dibakar.

Menurut Camat Muara Batangtoru, Hotma Dalit Harahap, selain merusak dan mengobrak-abrik kantor camat, massa juga membakar rumah dinas camat yang berada di Kecamatan Muara Batangtoru.

Selanjutnya, saat METRO berada di lokasi pemasangan pipa melihat kepulan asap hitam membubung tinggi di kejauhan. METRO yang penasaran dengan kepulan asap itu, langsung pontang-panting meninggalkan lokasi dan menuju arah asap berasal. Ternyata, kepulan asap muncul dari beberapa ban yang dibakar warga di badan jalan tepatnya di jembatan perbatasan Desa Wek IV dan Kampung Napa.

Berselang beberapa saat, ratusan personil keamanan yang dilengkapi dengan peralatan anti huru-hara dibantu mobil Baraccuda dan truk damkar datang dari arah Kampung Napa (Sibolga). Sementara di seberang jembatan (arah Pasar Batangtoru atau arah Psp) dengan dibatasi kobaran api, masyarakat melempari petugas dengan batu.Tembakan gas air mata serta tembakan peringatan pun dilakukan petugas untuk membubarkan dan memukul mundur warga yang semakin anarkis tersebut. Kejar-kejaran terus terjadi hingga akhirnya sejumlah warga diamankan serta beberapa petugas harus mengalami luka akibat lemparan. Akibat aksi anarkis tersebut, arus lalu lintas sempat lumpuh total di jalinsum Psp-Sibolga sekitar 2 jam.

Masih Pantauan METRO, setelah petugas keamanan berhasil menerobos pemblokiran jalan yang dibuat massa, petugas terus menyisir dan memaksa bubar massa hingga ke arah jembatan Trikora. Sejumlah massa yang berhasil dipaksa mundur berlarian ke rumah-rumah dan pertokoan di pinggir jalinsum tersebut.

Dan, suasana Batangtoru berangsur membaik sekitar pukul 15.00 WIB, namun personil kemanan tetap berjaga-jaga di daerah tersebut, termasuk petugas Lantas yang mengatur arus lalu lintas. .

(neo/ran/tan/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: