DPRD Sesalkan Bandara Bungo
Lamban Beroperasi
JAMBI – Keberadaan Bandara Bungo sangat disayangkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jambi. Sebab, pada Agustus 2012 ini, sudah beroperasi. Namun, rencana itu hanya omongan saja yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Bungo.
Bandara yang menghabiskan dana sebesar Rp 316 Miliar itu hingga kini, tak berfungsi sama sekali.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Gusrizal menegaskan, Pemerintah harus komitmen dengan rencana pengoperasian bandara itu.
“Kok bisa seperti itu,” tandasnya, saat dihubungi harian ini melalui via ponselnya, kemarin.
Dia meminta agar pemerintah melakukan pengelolaan yang jelas. Sehingga, Bandara tersebut bisa beroperasi secara Nasional. “Pemerintah daerah harus menentukan siapa yang mengelola.,’’ tuturnya.
Sebab, menurut dia, Kabupaten Bungo adalah Kabupaten yang berkembang pesat. Jadi, bandara harus beroperasi. “Inikan sudah diresmikan,” kata dia.
Sebelumnya memang, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang S. Ervan menjelaskan, bandara tersebut masih menunggu sertifikasi kebandar udaraan dari Direktorat Kebandarudaraan Ditjen Perhubungan Udara.
Akan tetapi, menurut Gusrizal, mengapa phak pemerintah menjanjikan akan beroperasin pada Agustus. “Ada apa,” tegasnya. Untuk diketahui, pembangunan bandara tersebut sudah dimulai sejak 2006 lalu. Bandara ini hanya bisa didarati pesawat kecil seperti Cassa. Akan tetapi, Maskapai Sriwijaya Air dengan pesawat Embraer juga siap mendarat di bandara tersebut.
Hanya saja, rencana tersebut hanya janji saja yang disampaikan. Untuk total dana yang telah dikucurkan oleh pemerintah pusat dan APBD untuk Bandara Muara Bungo untuk periode 2006-2013, sebesar Rp 361,98 Miliar.
Khusus dari APBD Bungo untuk periode 2006-2012 mencapai Rp 142,4 miliar dan siap dialokasikan lagi untuk 2013 sebanyak Rp 14,23 miliar.
Sementara itu, Hasan Ibrahim, Anggota DPRD Provinsi Jambi mengatakan, untuk melakukan operasional sebuah bandara itu memang agak sulit. Menurutnya, pemerintah harus merencanakannya dengan matang. Baik itu infrastruktur, terminal, pendukung dan hal-hal yang lain.
“Tidak semudah itu,” tandasnya pendek.
(fth)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: