Sawit Kembali Menguat 15 Poin

Sawit Kembali Menguat 15 Poin

JAMBI- Harga tandan buah segar (TBS) sawit kembali menguat 15 poin dari sebelumnya. Namun demikian ditingkatan petani harga TBS makin anjlok, khususnya bagi petani swadaya yang tidak bermitra dengan perusahaan.

            Bahkan, harga yang diterima petani ini jauh dari harga yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, dimungkinkan pada penetapan harga sawit pekan mendatang akan dihadiri oleh sejumlah petani plasma.

            Harga yang berlaku untuk periode 2 November hingga 8 November yaitu umur 3 tahun Rp 986,74, umur 4 tahun Rp 1.040,56, umur 5  tahun Rp 1.089,45, umur 6 tahun Rp 1.135,74, umur 7 tahun Rp 1.164,55, umur 8 tahun Rp 1.188,16, umur 9 tahun Rp 1.212.29 dan umur 10 tahun Rp 1.246,81.9.

            Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Muhammad menyebutkan, harga bisa saja menjadi Rp 200 – Rp 300, terutama bagi petani yang tidak bermitra dengan perusahaan dan ditambah lagi dengan lokasi kebun sulit yang dijangkau kendaraan.

            “Petani swadaya terkendala kemitraan ini, sulit mendapatkan keadilan harga, terutama yang kebunnya jauh,” katanya.

            Berbeda dengan petani plasma, sebut Muhammad, biasanya harga yang diberikan masih sesuai dengan hasil rapat penetapan harga TBS di Dinas perkebunan Provinsi Jambi. “Kalau petani swadaya ini yang saya temukan baru sekitar Rp 400 – 500 perkilogram,” ungkapnya.

            Dengan kondisi sawit yang murah ditingkat petani tidak menutup kemungkinan indikasi adanya penyelewenangan harga di peteni plasma, seperti petani plasma yang menjual dengan harga Rp 800 – 900  perkilogramnya. Dengan kondisi ini, kabarnya petani Sungai Bahar dan Merlung akan datang saat rapat penetapan harga TBS Kamis mendatang.

            Sementera itu, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi Ir Putri Rainun mengatakan, menguatnya harga TBS mulai terjadi kemarin (29/10). Namun, kenaikannya hanya mendongkrak tipis.

            “Karena penetapan kita hari Kamis kemarin. Jadi perhitungan mulai terjadinya kenaikannya hanya dari Senin. Sementara perusahaan ada yang masih menjual murah sebelumnya,” katanya.

(kar)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: