>

Kurang Tidur Picu Kerutan di Mata

Kurang Tidur Picu Kerutan di Mata

Kebanyakan wanita mengidamkan kulit indah dan sehat. Seiring bertambahnya usia, kerutan tak bisa dielakkan. Banyak wanita yang mengeluhkan timbulnya kerutan atau keriput pada wajah, terutama kerutan yang sering muncul di area bawah mata. Menurut dr Yuli Kurniawati SpKK, kerut atau wrinkle yang terdapat di sekitar mata umumnya timbul pada usia 35 tahun ke atas. Hal ini terjadi karena adanya perubahan struktur lapisan kolagen dan penipisan lapisan epidermis seiring bertambahnya

usia seseorang. “Kerutan di sekitar mata juga dapat ditemui pada orang berusia di bawah 35 tahun dan disebabkan beberapa faktor,” ujarnya.

Faktor tersebut kata dr Yuli, di antaranya karena paparan sinar matahari, faktor hormonal dan genetik, serta asupan gizi yang masuk pada tubuh seseorang. “Pada paparan sinar matahari, terdapat sinar ultraviolet yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kulit dan Pengaruhnya dapat merusak sel-sel kulit. Akibatnya, pertumbuhan dan regenerasi kulit menjadi terganggu. Sinar ultraviolet juga dapat menghambat pembentukan kolagen yang mengakibatkan elasitas dan kekenyalan kulit berkurang sehingga kerutan kulit akan terbentuk,” terangnya.

Dokter itu menganjurkan, tabir surya (sunblock) dan kacamata pelindung sinar matahari untuk selalu

digunakan saat seseorang berada di luar ruangan. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi efek buruk dari sinar ultraviolet dari matahari. “Untuk mencegah secara dini, perbanyak konsumsi sayur dan

buah, rajin membersihkan muka khususnya area mata. Terlebih, setelah menggunakan kosmetik seperti eye shadow dan sejenisnya, serta hindari tidur hingga larut malam,” beber dr Yuli.

Terlebih, jika waktu tidur kurang, akan mengakibatkan terganggunya proses regenerasi kulit yang terjadi saat kita tidur sehingga kolagen pada kulit juga akan berkurang. ‘‘Akibatnya, kulit tampak berkerut,’’ ungkapnya. Untuk kerutan yang ringan, dapat digunakan krim anti-aging yang umumnya

berisi asam retinoid, alfa hidroxy acid (AHA), dan serum vitamin C. Bila kerutan tersebut timbul karena

melakukan aktivitas seperti tersenyum, saat berpikir atau mengernyitkan dahi, maka kerutan itu disebut dynamic wrinkle (kerutan dinamik). Untuk kerutan jenis ini, dapat ditindaklanjuti dengan

tindakan injeksi botox (botulinum toxin) dan laser. Sedangkan untuk kerutan yang berasal dari dalam

(deep wrinkle), maka dapat ditindaklanjuti dengan tindakan filler, yakni melakukan injeksi kolagen, hyaluronic acid, transfer fat, facelift, dan lainnya.

“Kerutan tidak dapat hilang total karena proses menua tetap berlangsung. Semua tindakan untuk

mengurangi kerutan harus dikonsultasikan dahulu dengan dokter. Karena tindakan yang dilakukan

pada setiap orang berbeda sesuai dengan parah atau tidak klinisnya,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: