Pedagang Segera Dipanggil
Terkait Ada 2 Pasar di Aurduri
JAMBI – Pedagang di kedua belah pihak di pasar Aurduri akan dipanggil ke DPRD Kota Jambi. Hal ini terkait dengan laporan yang diterima Komisi B DPRD Kota Jambi dari pengaduan pedagang sendiri. Menanggapi laporan itu, Komisi B kemarin (1/11) melakukan siadk ke lokasi.
“Akan kita panggil kedua belah pihak, baik kelompok A dan kelompok B. Lalu juga kita akan panggil bersama ketua RT, kantor pengelola pasar dan kantor pengelola parkir dan juga pihak keamanan pasar. Karena, walau bagaimanapun, mereka ini setiap hari juga mereka bayar retribusi,” ungkap Zainal Abidin, Ketua DPRD Kota Jambi, usai ikut dalam sidak itu.
Sebelum dilakukan sidak, dirinya menjelaskan, ada surat pengaduan yang masuk ke DPRD Kota jambi terkait soal dua pasar yang ada di Perumahan Aurduri. “Ada surat pengaduan masyatrakat ke komisi B. Jadi disini ada 2 pasar, yakni pasar lama yang A dan pasar barunya itu pasar B. Yang baru ini minta supaya yang lama dipindahkan ke pasar yang baru,” jelasnya.
Menanggapi soal itu, Junedi Singarimbun, Ketua Komisi B DPRD Kota jambi, usai sidak mengatakan, pihaknya akan memanggil para pihak yang bersangkutan, pekan depan. “Senin nanti, akan kita panggil semua pihak yang berkaitan masalah pasar,” ungkapnya.
Sementara itu, Rahman, salah seorang pedagang di kawasan pasar lama saat diwawancarai, menjelaskan, jika dirinya dan pedagang lain tidak akan mau pindah. “Disini itu tidak dibatasi, siapa yang mau berjualan ya silahkan. Katanya memang ada mau dipindahkan, tapi orangnya tak mau,” ujarnya.
Diterangkannya, pasar baru yang ada di Perumahan Aurduri itu sebelumnya merupakan lokasi yang diadakan untuk terminal angkutan. Namun, sayangnya, terminal itu tajk termanfaatkan. Sehingg ada inisiatif untuk menjadikannya pasar.
“Ini untuk terminal, kata orang Perumnas. Namun, tak berfungsi. Nah, karena pasar ramai di pinggir jalan (pasar lama, red), maka diambil alih disini. Kami memohon izin ke orang Perumnas dan diizinkan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pedagang Pasar yang baru, Ahmad Dani menjelaskan, jika pihaknya berharap pedagang lama dan pedagang baru disatukan di satu lokasi. “Kami akan pikirkan dampak lingkungannya. Kebetulan kami yang mengelola pasar ini ada dari pamuda pancasila dan tokoh masyarakat serta RT kami libatkan untuk pengelolaan pasar,” ujarnya.
Dirinya berharap, permophonan itu bisa direalisasikan secepatnya. “Lagi pula kalau pedagang lama mau dipindahkan ke pasar yang baru pasti memadai. Karena memang pasar lama tak memadai lagi. Kerap menimbulkan kemacetan karena memakan badan jalan. Lalu kalau hujan becek,” ujarnya seraya menyebut, jumlah pedagang lama 240 orang dan pedagang baru 250 orang.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: