Garuda Beri Lima Liter Zam-Zam

Garuda Beri Lima Liter Zam-Zam

JEDDAH -Maskapai penerbangan Garuda memberi lima liter zam-zam untuk setiap jamaah karena menggunakan pesawat beragam dan agar ada pemerataan.


Wakil Presiden Urusan Haji Garuda Hadi Syahrean di Jeddah, Kamis, mengatakan kebijakan tersebut dibuat agar tidak ada kecemburuan antarsesama jamaah yang menggunakan Garuda.

Dijelaskannya, memang ada permintaan dari Kementerian Agama RI agar Garuda memberikan 10 liter zam-zam bagi jamaah. “Kami tidak bisa memenuhi karena jenis pesawat Garuda beragam dan melayani 10 embarkasi yang berbeda,” katanya.

Garuda mengoperasikan 15 pesawat, yakni tiga Boeing B747-400, sejumlah 11 Air bus A330 dan satu Boeing B767-300 ER dan 556 awak kabin yang 60 persen diantaranya berasal dari daerah-daerah embarkasi.

Pesawat yang memiliki daya tampung cukup besar adalah B747-400 yang bisa membawa zam-zam 10 liter perjamaah, seperti yang diberikan Saudia Airlines.

“Saudia hanya tiga embarkasi dan semua pesawatnya bisa berbadan lebar, sementara kami 10 embarkasi yang kemampuan bandaranya berbeda-beda,” kata Hadi.

Dia menyatakan tidak mungkin juga memberi 10 liter zam-zam kepada jamaah yang menggunakan Boeing B747-400 sementara jamaah penumpang garuda lainnya tidak.

Pada bagian lain, dia menjelaskan bahwa hingga kini belum ditemukan koper yang diisi air zam-zam oleh jamaah. “Demi keselamatan penerbangan dan kenyamanan koper penumpang lainnya maka jika ada air zam-zam yang disimpab di koper akan dikeluarkan,” katanya.

Garuda tidak mengijinkan zam-zam dan kompor di dalam koper jamaah. Jika ditemukan, maka Garuda akan memanggil petugas pelayanan haji Indonesia dari Daker Jeddah untuk mengeluarkannya.

“Kami tidak berani membongkar sendiri tanpa disaksikan petugas dari Kementerian Agama RI,” kata Hadi.

Maskapai penerbangan nasional itu menerima koper jamaah sehari sebelum penerbangan kepulangan. Koper-koper tersebut sebelumnya dikumpulkan petugas pelayanan haji Indonesia, lalu diangkut dan disortir oleh sebuah perusahaan pelayanan, kemudian diserahkab ke Garuda.

“Jika koper lebih 1-2 kilogram masih bisa dimaklumi. Batas berat koper 32 kilogram,” kata Hadi. Di jelaskannya, perusahaannya sudah menerapkab tingkat keselamatan yang sehingga keamanan penumpang jadi prioritas utama,” katanya.

(MCH/*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: