Bola Berpindah ke BK DPR

Bola Berpindah ke BK DPR

Dahlan Serahkan Nama Oknum Pemalak BUMN

      JAKARTA   Menteri BUMN Dahlan Iskan memenuhi janjinya menyerahkan nama oknum anggota DPR pemeras kepada Badan Kehormatan (BK) DPR. Kini, bola berada berpindah ke lembaga wakil rakyat tersebut. Saya sudah sampaikan nama (pemeras dan yang diperas, red), peristiwanya, caranya, kemudian nilai rupiahnya. Sudah saya sampaikan secara khusus kepada Badan Kehormatan. Saya serahkan sepenuhnya kepada BK untuk membuka atau tidak membuka nama-nama tersebut,   kata Dahlan usai memenuhi panggilan BK DPR di gedung parlemen, kemarin (5/11).

      Dahlan tampak santai dengan baju putih lengan panjang. Dia tiba di gedung DPR sekitar pukul 09.35 atau hampir sejam lebih awal dari jadwal, dengan menyetir sendiri mobil listrik (electric car) warna hijau. Tak ada orang lain yang mendampingi Dahlan di dalam mobil itu. Tentu saja Dahlan tidak benar-benar datang sendirian. Kolega dan beberapa staf BUMN datang menyusul dengan menggunakan mobil lain.

      Di gerbang depan gedung DPR, puluhan mahasiswa dan massa beratribut   save BUMN   menggelar aksi damai mendukung Dahlan. Mereka membawa pamflet. Ada yang bertuliskan   Seret ke KPK Pemeras BUMN   dilengkapi karikatur Ketua KPK Abraham Samad. Ada juga yang bertuliskan   Dahlan Iskan Maju Terus   dengan karikatur Dahlan.

      Sekitar dua jam, Dahlan memberikan keterangan secara tertutup dalam rapat BK yang dipimpin Ketua BK M.Prakosa. Saat memberikan keterangan pers,  Dahlan tetap terlihat bersemangat.

        Saya datang ke BK memenuhi panggilan BK. Jadi, bukan inisiatif saya untuk datang mengadu. Karena di tata acara BK itu ada yang (sifatnya, red) mengadu dan ada yang diundang. Saya datang bukan mengadu, tapi saya datang karena diundang,   jelas Dahlan, lantas tersenyum.

      Dia juga meluruskan, kedatangannya ke BK DPR bukan dengan membawa semangat untuk   bersih-bersih rumah tangga orang lain  . Selaku Menteri BUMN, Dahlan menyadari, yang sebenarnya lebih utama adalah berusaha melakukan   bersih-bersih di rumah sendiri  .

        Saya tahu BUMN selama ini juga dikenal sebagai sarang korupsi atau sarang permainan. Saya juga harus memposisikan diri bahwa di rumah tangga saya mungkin tidak kalah serunya. Sehingga, jangan sampai ada kesan saya lebih rajin membersihkan rumah tangga orang lain dari pada rumah tangga saya sendiri,   tuturnya.

      Dahlan lantas menyampaikan dalam rapat tertutup dengan BK, dirinya hanya menyampaikan dua nama oknum anggota DPR yang diduga terlibat dalam pemerasan BUMN. Dua nama ini berperan dalam tiga peristiwa pemerasan. Belakangan berkembang informasi kalau yang dimaksud Dahlan dengan tiga peristiwa itu adalah tiga BUMN.

        Jadi yang saya serahkan tiga peristiwa. Selama ini saya tidak pernah melihat nama-namanya, sehingga dari tiga peristiwa itu saya pikir tiga orang. Tapi ternyata orangnya dua,   ungkap Dahlan.

      Bukankah sebelumnya menyatakan sudah mengantongi setidaknya 10 nama oknum anggota dewan yang memeras\"   Saya menyebut  sekitar  (sekitar 10 nama, red) waktu itu. Sehingga bisa saja 8, bisa saja 9, bisa saja 10, bisa saja 11,   jawabnya dengan nada bercanda.

      Dahlan menyebut awalnya dia berfikir dengan menyampaikan tiga peristiwa itu, BK bisa menelusuri sendiri peristiwa yang lain. Tapi, ternyata BK meminta Dahlan sekaligus melengkapinya dengan nama-nama yang lain. Dahlan sudah menyanggupinya.   Saya akan susulkan itu tidak lewat pertemuan lagi, tetapi pakai tertulis di hari Rabu,   katanya.

      Meski begitu, Dahlan tetap tidak mau membocorkan dua nama anggota dewan itu.   Kalau hari ini saya tidak menyebutkan nama di depan anda, karena saya sudah menyerahkan kepada BK,   tegasnya.

      Selain itu, Dahlan merasa dua nama yang diserahkannya itu belum tentu merupakan tokoh kunci dalam upaya pemerasan itu.   Saya juga masih berempati, jangan-jangan dua nama yang saya serahkan hanya pion, hanya suruhan. Sedangkan sebetulnya beliau tidak terlalu menjadi pelopor di depan,   ujar Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: