Suara PDIP Bakal Sia-sia

Suara PDIP Bakal Sia-sia

“Pemilih kita tidak terikat dengan partai secara ideologis, pemilih PDIP di Pemilu lalu bisa saja memilih kandidat yang diusung PAN atau PKS misalnya. Jadi tidak ada pengaruh partai dengan penentuan pilihan, pemilih yang fanatik tidak signifikan,” jelasnya.

 Terpisah Pengamat Politik Jambi lainnya, Ivan Fauzani menuturkan, lambannya PDIP dalam memutuskan arah dukungan, bisa karena DPIP punya kader yang akan dimajukan.

“PDIP mungkin punya kader sendiri atau mungkin PDIP ingin menggandengkan kader mereka,” tuturnya.

Selain itu menurutnya, PDIP juga mempunyai garis perjuangan sendiri. Jadi sebelum memutuskan siapa yang akan dipilih, betul-betul akan melihat visi misi kandidat, apakah ada kesesuaian atau tidak.

“PDIP tidak mau salah pilih. Tapi kalau pemilu digelar hari ini atau besok pagi, PDIP akan tertinggal, bisa dianggap sebagai pengembira,” sebutnya.

Memang idealnya menurut Ivan, semakin cepat partai menentukan sikap, target apa yang diharapkan lebih jelas. “Jadi simpatisan PDIP tidak ngambang,” ujarnya.

Namun, ditambahkannya, kontribusi partai kepada kandidat untuk memenangkan pesta demokrasi tersebut tidak terlalu signifikan. “Karena trend sekarang masyarakat cenderung kepada figur, yang kedua baru partai pendukung. Pengarus partai tidak terlalu signifikan,” tandasnya.

Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi Irzal Yunus yang dikonfirmasi koran ini via ponselnya, semalam,  tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, memang dari awal para kandidat sudah mengantongi dukungan untuk maju, karena merupakan kader internal parpol.

                ‘’Tidak masalah bagi PDIP,  yang jelas, PDIP dari awal sudah melakukan proses  penjaringan kandidat itu dan hingga kini proses itu masih berjalan,’’ katanya.

                Dari empat kandidat tersebut,  katanya, yang mendaftar di PDIP hanya SY Fasha dan Sum Indra, sementara Effendi Hatta tidak ikut mendaftar.  Untuk Fasha dan Sum Indra hanya tinggal mencari dukungan satu kursi lagi  karena parpol mereka memiliki 6 kursi di DPRD Kota Jambi.

                Menurut Irzal,  proses penjaringan kandidat di  PDIP memang cukup panjang, aturan penjaringan itu pun  sudah baku, berbeda dengan parpol lain.

‘’Apa susahnya sih mencari satu kursi? Kalau Pak Bambang memang tidak akan diusung oleh PDIP,’’ katanya.

                Apakah tidak takut nantinya posisi tawar PDIP lemah dengan para kandidat calon walikota? Irzal mengatakan, tidak ada hubungannya ke situ.

‘Tidak ada hubungannya ke situ, yang jelas kita tidak lamban dalam menentukan dukungan,  akan tetapi prosesnya itu yang saat ini masih berjalan. Dalam dua minggu ke depan sudah ada kepastian arah dukungan itu,’’ pungkasnya.

(cas/pin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: