>

Banjir Melanda Tiga Provinsi di Sumatera

Banjir Melanda Tiga Provinsi di Sumatera

RIAU  - Saat ini ribuan warga di Pulau Sumatera jadi korban banjir yang melanda tiga provinsi. Diantaranya, banjir di provinsi Sumatera Utara, Riau dan Bengkulu. Untuk Riau paling tidak ada tiga kabupaten yang terendam. Di Rohil, tercatat sekurangnya 1.044 rumah yang terendam. Diperkirakan 2 ribu lebih rumah telah terendam di beberapa kecamatan. Sementara di Kuansing, ratusan rumah juga terendam. Hal yang sama terjadi di Bengkalis dan Duri, ketika beberapa desa terendam akibat banjir.

     Penegasan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Rohil, H Said Zen SE yang ditemui Riau Pos, Sabtu (10/11) di Bagansiapi-api. \'Data banjir yang telah masuk di tempat kita itu, hanya baru dari Kecamatan Bangko yang terjadi di tiga kepenghuluan. Yakni Kepenghuluan Labuhantangga Baru, Kepenghuluan Labuhantangga Kecil dan Kepenghuluan Labuhantangga Besar,\' kata Said Zen.

   Sementara itu, banjir juga merendam rumah-rumah penduduk, seperti di Desa Pulau Kumpai merendam sekitar 100 rumah, di Pulau Rengas merendam 126 rumah, di Pulau Deras 97 rumah dan juga merendam rumah warga di Pauh Angit, dan Sukaping, serta Pulau Tengah Pangean. Selanjutnya, banjir merendam sekitar 500 rumah yang ada di Desa Tanjung Pisang, Tanjung, Danau, Lumbok, Pelukahan, Pengalihan, Tanjung Putus, Pulau Baru, Pulau Kulur, dan Pulau Beraalo. Dan merendam sejumlah rumah di Desa Pulau Sipan Kecamatan Inuman.

 \"Ini data sementara yang kita terima dari laporan masing-masing desa, dan masih ada desa yang belum melaporkan,\" ujar Sekretaris Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kuansing, Drs H Yuli Hermanto MM.

 Di Pulau Bengkalis sendiri sejak Sabtu malam hingga Ahad pagi membuat sejumlah desa di kecamatan Bantan dan Kecamatan Bengkalis terendam air. Rumah-rumah warga terendam air hingga batas lutut orang dewasa.    Tak hanya menggenangi sejumlah desa dan perkebunan karet warga, jalan-jalan poros juga mengalami kerusakan parah. Seperti jalan poros Dusun Penurun, Desa Muntai, Keruang dan Pancur Desa Kembung Luar, juga Dusun Tasik, Desa Pematang Duku.

  Seperti dikatakan Sundari (45) warga Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Ahad (11/11). Hujan yang kerap turun dalam sebulan terakhir menyebabkan kerusalan jalan bertambah parah. Kondisi terparah kata Sundari terjadi di Dusun Penurun. Hampir setiap hari ada saja mobil yang terpuruk.

Sementara itu hujan deras yang turun mengguyur Kota Duri Ahad (11/11) dinihari hingga Subuh kemarin menimbulkan kepanikan di sejumlah kawasan kerendahan di ibukota Kecamatan Mandau itu. Contohnya di wilayah sekitar Jalan Pertanian II RW 4 Kelurahan Babussalam, Duri. Sekitar 75 buah rumah di tempat itu digelontori air bah. Ketinggian air dalam rumah penduduk saat air bah meluap antara selutut hingga sepinggang orang dewasa.

Dari Sumatera Utara juga dilaporkan, 1500 rumah warga yang berdomisili di Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) terendam banjir akibat air sungai barumun meluap. Daerah hilir itupun kini menjadi sasaran banjir kiriman yang sebelumnya melanda sejumlah kawasan di Kota Pinang, ibukota kabupaten setempat.

 Seperti halnya yang dialami warga di Dusun Pintasan, Desa Tanjung Medan. Bahkan parahnya, jalan darat yang ada sudah putus total karena direndam air yang tingginya mencapai satu meter setengah. Dampaknya, warga terpaksa menggunakan jasa warga untuk menyeberangkan sepeda motor dengan tarif Rp100.000.

 Pengakuan Ajis pertelepon selular, dirinya sudah beberapa kali berkunjung kesana guna menyelesaikan pekerjaannya. Warga Rantauprapat tersebut melaporkan bahwa sarana transportasi yang ada hanya sampan, itupun tidak dapat membawa kenderaan bermotor. \"Paling naik sampanlah yang bisa,\" akunya.

(jps/evi/sda/sah/muh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: