>

Pengusaha Walet Hanya Akan Bayar Rp 60 Juta

Pengusaha Walet Hanya Akan Bayar Rp 60 Juta

MUARA BUNGO –Pengusaha sarang burung walet di kabupaten Bungo akan membayar pajak rumah walet senilai Rp 60 juta. Padahal, Pemkab menargetkan pajak dari sektor ini senilai Rp 150 juta. Hal itu diakui oleh Sekda Bungo, H Ridwan Is, Senin (12/11) kemarin.

“Bagi pengusaha sarang burung walet yang mempunyai izin akan menyetor pajak mereka sebesar Rp 60 juta dari target Rp 150 juta yang kita tetapkan dalam dua hari ini,” ungkap Sekda seraya menyebut, jika keputusan itu telah diakui asosiasi pengusaha walet Bungo.

Tetapi untuk sisanya nanti, ungkap Sekda, akan diupayakan lagi bisa terealisasi. Ia optimistis target yang mereka tetapkan tersebut bisa tercapai. “Mereka (asosiasi pengusaha burung walet, red) juga minta kita pemerintah menindak mereka yang tidak memiliki izin,” tambah Sekda.

Untuk menindak mereka yang tidak memiliki izin, Pemkab saat ini sedang melakukan pengecekkan dilapangan terlebih dahulu. Pemkab akan memberi waktu kepada pengusaha tersebut untuk mengurus izin dan selanjutnya menyetorkan pajak mereka kepada DPPKAD Bungo sesegera mungkin. “Kita lihat dulu dilapangan. Yang jelas secepatnya akan kita upayakan itu,” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersumber dari pajak Sarang Burung Walet hingga saat ini masih nol persen dari target Rp 150 juta pada 2012. Agar bisa terealisasi Sekda telah mengumpulkan para pengusaha walet.

Dijelaskannya, besar pajak yang wajib dibayar pengusaha walet sesaui dengan perda nomor 15 tahun 2010. Dimana pengusaha walet membayar pajak sebesar 10 persen dari harga penjualan.

Sementara itu, ketua asosiasi pengusaha walet Bungo, Surip Haryanto mengatakan, saat ini pengusaha walet enggan untuk menjual sarang walet mereka. Hal itu sebutnya, karena harga sarang walet anjlok drastic. Biasanya dijual dengan harga Rp 9 juta perkilo, saat ini harga paling tinggi pada kisaran Rp 1 juta.

“Untuk harga sekarang ini menurun sekali. Jadi para pengusaha ini tidak ada yang menjual waletnya karena harganya yang sangat turun,\" katanya.

(cr8)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: