Unja Minta Gedung Fakultas Kedokteran Dihibahkan
JAMBI – Universitas Jambi (Unja) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi untuk menghibahkan gedung Fakultas Kedokteran. Namun, permintaan itu belum di penuhi oleh Pemprov Jambi.
Menurut Gubernur Jambi, H. Hasan Basri Agus (HBA), Pemerintah harus membicarakan dan mengkaji lebih mendalam. “Kita memiliki pendangan ke depan untuk pengembangan Rumah Sakit,” ujarnya, pada saat acara peresmian Fakultas Kedokteran, kemarin.
Ditegaskannya, dirinya tidak keberatan jika melepas asset pemerintah bagi Unja. Tapi, yang harus menjadi pemikiran pemerintah adalah, kedepan Rumah sakit masih membutuhkan tanah.
“Tapi, saya sangat mendukung ketika sebaiknya fakultas kedokteran menyatu dengan Rumah sakit.” Katanya.
Dengan diresmikan Fakultas Kedokteran ini, HBA menegaskan, Fakultas Kedokteran Unja ini resmi beroperasi.
Dengan adanya peresmian, Program studi kedokteran di universitas tersebut tak lagi menginduk, melainkan memisahkan diri dari Universitas Sriwijaya Palembang. Untuk studi profesi, tak lagi harus mengirim mahasiswa ke daerah lain.
“Dulu masih menginduk fakultas kedokteran (Unsri) Palembang. Sekarang Jambi sudah memisahkan diri dengan diresmikannya ini,” ujar Hasan Basri Agus.
Keberadaan fakultas ini akan membawa dampak maju untuk dunia kesehatan Jambi, mengingat peminat belajar di sana sangat tinggi. Pada seleksi masuk perguruan tinggi tahun 2012, prodi pendidikan dokter fakultas ini berada di pilihan pertama. Jumlah pendaftar kala itu adalah 1.164 orang, namun daya tampung 85 orang. Sedangkan untuk program studi ilmu keperawatan daya tampungnya 95 orang dari 650-an pendaftar.
Rektor Unja, Aulia Tasman, mengungkapkan keberadaan fakultas, berdampingan dengan rumah sakit. Para lulusan yang hendak koas dokter, tidak perlu jauh-jauh ke daerah lain.
RSUD Raden Mattaher nantinya akan menjadi tempat koas. Sedangkan rumah sakit pendidikan di Mendalo, nanti akan menjadi tempat riset dan penelitian dokter.
Saat ini, gedung yang ditempati FK Unja, yang berlokasi di dekat RSUD Mattaher, masih menjadi aset pemprov.
“Kita memang mengajukan, kalau bisa dihibahkan ke Unja,” kata Aulia Tasman.
(fth)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: