>

17.000 Sapi Keluar Feedlot Jatim Beri Izin Transit Sapi NTB

17.000 Sapi Keluar Feedlot Jatim Beri Izin Transit Sapi NTB

JAKARTA - Sentra feedloter (tempat penggemukan sapi) telah setuju untuk mengeluarkan sebanyak 17 ribu ekor sapi, menuju sentra konsumen di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Upaya ini menyusul kebijakan Jatim yang telah membuka kembali gerbang transit sapi-sapi yang datang dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

        Wakil Menteri Perdagangan Bayu krisnamurthi menerangkan selama ini feedloter enggan mengeluarkan sapi lantaran tidak ada jaminan pasokan sapi kembali dari sentra produksi seperti NTB. Padahal, ada 5 ribu sapi dari peternak NTB yang sebenarnya akan menuju sentra konsumen.

        \"Ada kekhawatiran Jatim tengah menghindari penyakit sapi dan lainnya. Tapi kita tetap lakukan kehati-hatian. Sehingga, Jatim tidak lagi melarang sapi dari NTB lewat wilayah mereka. Hal ini sudah clear saat rapat koordinasi Selasa malam,\" ungkap Bayu di gedung Kemendag, kemarin (21/11).

        Sementara untuk kebijakan Jatim yang melarang sapi-sapi peternakan di wilayah tersebut keluar dari Jatim, Bayu menghormati keputusan tersebut. Disebutkan, Dinas Peternakan Jatim telah mengeluarkan surat nomor 524.3 tahun 2012 tentang Pembatasan Sementara Pengeluaran Sapi dari Jawa Timur, pada 9 November 2012, yang ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Peternakan se-Jawa Timur. Kebijakan itu berisi tentang pembatasan pengeluaran ternak sapi untuk tujuan tata niaga Provinsi Jawa Timur. Kebijakan ini diperuntukkan menjaga keseimbangan supply dan demand ternak sapi,  serta pemenuhan kebutuhan ternak untuk masyarakat Jawa Timur.

        \"Kalau mereka (Jatim) tidak mau ya kita hormati. Karena itu juga sapi-sapi Jatim sendiri, ya tidak bisa kita paksa. Tapi yang pasti 5 ribu ekor tadi dari NTB, dan 17 ribu ekor adalah komitmen dari asoasi bersama-sama dengan pelaku. Jadi totalnya 22 ekor sapi,\" ungkapnya.  

         Bayu menambahkan, pihaknya mengharapklan dengan masuknya sapi-sapi tersebut, akan bisa membuat harga kembali normal kembali. Selama periode krisis sapi, berdampak pada naiknya harga daging sapi mencapai Rp 98 ribu hingga Rp 105 ribu per kilonya. \"Semoga harga daging bisa kembali normal di kisaran Rp 75 ribu sampai Rp 85 ribu per kilo,\" terangnya.  

        Wakil Ketua Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian dan Herman Khaeron mengapresiasi kebijakan Pemerintah yang memilih untuk memperjelas proses distribusi sapi, dibandingkan dengan melakukan importasi untuk menyelesaikan masalah krisis daging. \"Impor adalah jalan terakhir jika suplai lokal tidak mencukupi, dan situasi harga yang tidak dapat dikendalikan oleh produk lokal,\" tandasnya. (Gal)

 

Kebutuhan Daging Sapi

 

2010 -  417,04 ribu ton,

Produksi Dalam Negeri 195,82 ribu ton

Hasil Impor 221,23 ribu ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: