800 Ayam Mati Positif Flu Burung

800 Ayam Mati Positif Flu Burung

SENGETI - Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dari Dinas Peternakan Muarojambi, sebanyak 800 ayam mati di Desa Naga Sari, Kecamatan Mestong Kabupaten Muarojambi dinyatakan positif flu burung.

            ‘’Hasil tes Rapit HI pada bangkai ayam milik petani di Desa Naga Sari, positif flu burung,’’ tutur Kepala Dinas Peternakan Muarojambi, Parahuman Lubis, kemarin.

            Lubis menerangkan, hasil tes diketahui tanggal 19 lalu dan hasilnya dinyatakan akurat dan pasti. ‘’Paling banyak ayam yang mati milik petani ayam kampung yang memang khusus untuk menetaskan ayam kampung,’’ terangnya.

            Lubis menerangkan, kurang dari 2 minggu tercatat 800 ekor ayam yang mati karena flu burung. ‘’Sebagian besar ayam yang mati milik peternak ayam kampun petelur. Sekitar, 100 ekor milik warga di sekitar wilayah tersebut,’’ ujarnya.

            Lebih lanjut Lubis memaparkan, karena sudah dinyatakan positif flu burung Dinas Peternakan mengambil inisiatif untuk melakukan pemusnahan ayam yang masih tersisa. ‘’Langka kita karena positif flu burung maka ayam warga yang ada kita lakukan pemusnahan secara terbatas. Jumlahnya tidak Begitu banyak hanya 3 ekor, termasuk 11 ayam yang baru mati,’’ tuturnya.

            Untuk mencegah menularan flu burung ke wilayah lain, akunya, pihaknya melarang warga di Desa Naga Sari, untuk menjual ayam yang tersisa sekitar 100 ekor ke luar. ‘’Ayam yang masih hidup ada 100 ekor lagi milik petani. Karena ayam ini dipelihara untuk diambil telurnya maka kami, minta petani tidak menjual ayamnya ke luar,’’ imbuh Lubis.

            Dikatakannya, pihaknya telah melakukan pemyemprotan disinfestan di wialayah tersebut. ‘’Pemyemprotan sudah kita lakukan, dan kita minta warga juga tidak mengeluarkan ayam atau tetap di dalam kandangnya. Ini untuk menghindari penularan yang lebih besar,’’ tegasnya.

            Di Muarojambi ada dua tempat yang ayamnya banyak mati mendadak, satu Desa Pijoan dan Desa Naga Sari. ‘’Untuk di Desa Pijoan belum diketahui hasil pemeriksaannya, karena bangkai ayam yang mati banyak sudah dibuang dan dikubur warga. Tapi kemungkinan besar juga karena flu brung,’’ tandas Lubis.

(era)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: