>

Status Banjir di Batanghari Siaga Tiga

Status Banjir di Batanghari Siaga Tiga

MUARABULIAN – Banjir yang melanda di beberapa Kecamatan di Kabupaten Batanghari akhir-akhir ini, saat ini belum begitu berdampak berbahaya bagi masyarakat. Artinya, status kesiagaan Pemkab Batanghari saat ini masih dalam kategori aman.

            ‘’Antisipasi bencana banjir di Batanghari saat ini masih siaga tiga. Siaga tiga berarti masih dikategorikan aman,’’ ujar Kasi Pencegahan dan Kesiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batanghari, Syamral, ketika dikonfirmasi via ponselnya, kemarin.

            Dikatakannya, saat ini tujuh kecamatan rawan banjir memang sudah terkena banjir, namun debit air tidak menganggu aktivitas keseharian warga. ‘’Hanya satu kecamatan yang tidak terkena banjir, yaitu Kecamatan Bajubang. Tujuh kecamatan memang sudah terkena banjir, namun dampak naiknya air belum begitu menghawatirkan masyarakat,’’ ungkapnya.

            Tujuh kecamatan yang terkena limpahan air Sungai Batanghari dan anak sungai lainnya, katanya, saat ini hanya menyentuh kebun palawija, sawah, dan kebun produksi. Belum menyentuh perumahan masyarakat,

            ‘’Air saat ini mengenangi kebun palawija, kebun produksi dan sawah masyarakat. Untuk lahan sawah jelas belum bisa menanam padi, tapi warga yang memiliki sawah sebelumnya memang sudah panen terlebih dahulu, untuk palawija dan kebun produksi, hanya sekitar lima persen warga yang terkendala membawa hasil produksinya, karena lahan mereka digenangi air, dan hasil pantauan BPBD hingga kemarin, air  belum sampai dipemukiman masyarakat, namun ada beberapa rumah bertiang, yang berada di dekat Sungai Batanghari, yang terendam, ketinggian air pun hanya sebatas tiangnya saja,’’ ungkapnya.

            Yusuf, petani karet asal Kecamatan Pemayung mengungkapkan kekhawatirannya, terhadap area kebun produksi miliknya. Jika kebun produksinya terendam air, tidak menutup kemungkinan, kebun karetnya tidak bisa disadap, dan berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga.

            ‘’Air sudah sampai kekebun saya, sampai hari ini, air baru menggenangi akar batang karet. Namun saya masih bisa menyadap dan membawa hasil produksi dari dalam kebun, tapi jika air sudah tinggi, jelas kebun karet saya tidak bisa produksi, pendapatan rumah tangga akan macet,’’ pungkasnya.

(cr6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: