PKB Siapkan Khofifah dan Gus Ipul
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan diri tak akan mengusung tokoh di luar Nadhlatul Ulama (NU) sebagai calon gubernur pada Pemilukada Jawa Timur tahun depan. Sebagai partai berbasis nahdliyin yang mayoritas berada di Jawa Timur, PKB pun memilih mengusung kader sendiri.
Sekretaris Jenderal PKB, Imam Nachrawi, menyatakan bahwa sudah menjadi kewajiban bagi partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu untuk mengantarkan kader terbaiknya ke kursi Gubernur Jatim. \"Dari awal Ketum (Muhaimin,red) sudah menyampaikan bahwa posisi PKB akan mengusung kader sendiri. Kita akan mengerahkan semua potensi yang ada sebagai bentuk penghargaan khusus bagi perjuangan mereka selama ini,” ujar Imam di Jakarta, Jumat (23/11).
Dua nama kader yang akan diusung di Pilgub Jatim pun sudah mulai dielus-elus, yakni Khofifah Indar Parawansa dan Syaifullah Yusuf. Menurut Imam, kedua kader itu memiliki keunggulan masing-masing.
Khofifah misalnya, sudah banyak berjasa bagi PKB. Menteri Pemberdayaan Perempuan di era kepresidenan Abdurrahman Wahid itu pernah menjadi Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB pada tahun 2004. Sementara Syaifullah Yusuf, sambung Imam, juga pernah menjadi Sekjen PKB, memimpin GP Anshor dan sejumlah organisasi lainnya.
Imam menilai kedua kader PKB itu sudah mumpuni dalam pengabdian di internal partai hingga tak perlu diragikan lagi saat melebarkan pengabdiannya ke wilayah yang lebih luas. Bahkan Gus Ipul, lanjut Imam, kini menjadi Wakil Gubernur Jatim.
Ditegaskan pula, munculnya nama Khofifah dan Gus Ipul sudah melewati proses penjaringan yang panjang dan benar-benar penuh pertimbangan. Kedua nama itu juga sudah dikomunikasikan ke pengurus NU, para kiai dan ulama, kalangan pesantren, hingga tokoh-tokoh masyarakat. \"Hasilnya, semua pihak yang kita ajak berembuk setuju dengan pilihan ini,\" ucapnya.
Namun di antara nama Khofifah dan Gus Ipul itu, DPP PKB belum bisa memastikan nama yang akan diusung sebagai cagub maupun cawagub. “Dari dua nama ini kami akan melakukan survei internal untuk mengukur popularitas dan elektabilitasnya,” cetusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: