Ban Shandong Investasi USD 500 Juta
JAKARTA - Tren smart investment terus bergulir. Setelah pabrik kosmetik asal Perancis L”Oreal terbesar di dunia merealisasikan investasinya di Indonesia, kini giliran manufaktur ban asal Tiongkok Shandong O”Green Tirus Co, Ltd, menjadikan Indonesia sebagai basis industri ban dengan orientasi ekspor. Pabrik ban yang terletak di daerah Cikampek, Karawang, Jawa Barat tersebut menyerap investasi sebesar USD 500 juta.
Presiden Direktur Shandong Group Wang Jie mengatakan, pihaknya merencanakan pembangunan pabrik yang dimulai pada November 2012, rampung pada Februari 2014. Saat berproduksi, ditargetkan mampu menghasilkan 2 juta truck and bus radial (TBR) per tahun, serta 5 juta passanger car radial (PCR) per tahun. Kami putuskan untuk berinvestasi di Indonesia, karena karet alam asal Indonesia sangat melimpah, jelas Wang Jie, kemarin (26/11).
Dia melanjutkan, manufaktur ban truk, roda, dan tabung ini menggandeng perusahaan nasional PT Vorich Wealth Indo, guna memenuhi kebutuhan ban di dalam negeri dan pasar internasional. Kami akan konsisten memproduksi, penelitian, serta pengembangan ban truk dan mobil, untuk meningkatkan nilai kompetitif ban Indonesia di pasar otomotif dunia, jelasnya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai kompetitif adalah kombinasi teknologi dan bahan baku yang tidak menimbulkan biaya tinggi (high cost). Kami optimistis dengan mendirikan fasilitas produksi di Indonesia, dikombinasikan dengan teknologi canggih Tiongkok, mampu untuk menekan beberapa ongkos, supaya terjadi efisiensi, terangnya.
Direktur Utama Shandong O”Green Group, Wang Zi Rong menambahkan di seluruh dunia, teknologi ban baja tubeless telah menjadi tren, dan mempunyai kualitas yang tinggi. \"Kami yakin tren ini akan berlanjut dan ban baja tubeless akan menggantikan jenis ban cord nylon,\" ujarnya mengakhiri.
Sebagai catatan, Shandong yang berdiri sejak 2002 tersebut memproduksi ban dan cincin baja, serta produksi karbon hitam dan komponen truk, yang diekspor ke Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah, Eropa Barat, Asia Tenggara, dan Australia. Kontribusi ekspor Shandong mencapai lebih dari 40 persen dari total produksi, dengan omzet koporasi mencapai USD 1,63 miliar pada 2011.
(gal)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: