Fendi : Generasi Muda Harus Terbebas Buta Aksara Al Quran

Fendi : Generasi Muda Harus  Terbebas Buta Aksara Al Quran

JAMBI-Perhatian Effendi Hatta terhadap pembinaan ahlak generasi muda khususnya perlu di acungkan jempol. Hal ini dibuktikan dengan usaha beliau menggolkan anggaran APBD Provinsi tahun 2013 bagi pengentasan buta aksara Al Quran bagi anak – anak di Provinsi Jambi.

“Tahun ini kita anggarkan Rp 3.5 Milyar untuk memberi insentip guru ngaji di tiap Masjid dan Mushola. Ini dimaksudkan agar mereka fokus mengajar baca tulis Al Quran anak-anak kita, sehingga dalam beberapa tahun mendatang. Anak-anak Jambi khususnya yang ada di kota terbebas dari buta aksara Al Quran, inilah modal terpenting mereka dalam menjalankan kehidupan kelak ” jelas Fendi.

Komitmen Ketua DPRD Provinsi Jambi ini terlahir dari pengalaman pribadi beliau yang dibesarkan dari keluarga sederhana tapi agamis.

“Dulu waktu masa kanak-kanak mengaji adalah prioritas yang selalu diperhatikan ibu saya. Tiap sore beliau menyempatkan diri memanggil kami anak-anaknya, untuk mandi dan bersiap mengaji di langgar Budiman kawasan talang banjar, jika telat karena keasyikan bermain maka ia bisa marah besar,” ujarnya.

“Tapi setelah dewasa sikap ibu itu terasa sekali manfaatnya, saya jadi punya haluan yang kuat dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam karir dan bisnis. Manfaat pendidikan agama dan Al Quran sangat  membantu, jika usaha sudah maksimal. Doa juga sudah dilakukan, hasilnya kita serahkan pada yang di atas, pengalaman ini merupakan buah dari tempaan orang tua yang mewajibkan belajar baca tulis Al Quran di saat kecil dulu, untuk tabah dan ikhlas menjalani sesuatu,“ kenangnya.

Selanjutnya tokoh yang banyak disebut-sebut akan tampil sebagai calon Walikota Jambi ini menambahkan, ke depan profesi guru ngaji harus mendapat perhatian dari pemerintah.

”Memang biasanya para guru ngaji menerima uang kesejahteraan atas dari orang tua anak – anak yang mengaji. Tetapi uang ini kan sipatnya sukarela dan tidak seberapa, jadi  kesejahteraan mereka harus diperhatikan pemerintah,” tukasnya.

“Ke depan para guru ngaji dan pegawai syara harus di anggarkan insentipnya dalam APBD, ini dimaksudkan agar ekonomi mereka terbantu. Jadi mereka merasa lebih bertanggung jawab akan anak-anak di penggajianya, dalam sistem pendidikan dasar dan menengah kota ke depan,” sambungnya.

Effendi Hatta memiliki gagasan untuk memuatkan pelajaran baca tulis Al Quran dan budi pekerti sebagai muatan lokal dalam kurikulumnya. Sehingga ke depan anak – anak kita di kota bebas dari buta aksara Al Quran.

“Dan ini menjadi benteng terkuat dari pengaruh globalisasi dan budaya asing. Hal ini menjadi prioritas saya untuk di perjuangkan dalam kapasitas sebagai Ketua DPRD, hal inilah yang menjadi cirri dari terwujudnya Jambi kota Beradat paparnya,” pungkasnya. (adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: