Guru Tak Boleh Larang Siswa Bertanya

Guru Tak Boleh Larang Siswa Bertanya

JAKARTA - Penerapan kurikulum baru pada tahun ajaran depan akan berjalan baik asalkan guru profesional dalam bertugas. Karena pemerintah sudah meningkatkan kesejahteraan para pengajar, sekarang giliran mereka untuk menggenjot kemampuan.

Dalam sambutannya di peringatan Hari Guru Ke-67 di Jakarta kemarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan meminta para guru terus menyiapkan diri. Salah satu caranya lewat uji publik kurikulum baru yang akan dihelat masal akhir pekan ini.

Nuh mengingatkan, kurikulum yang baru ini akan semakin merangsang anak-anak peserta didik untuk sering bertanya. Karena itu, para guru diminta tidak malas menjawab pertanyaan para siswa.

\"Jangan sampai ada guru yang menegur siswa, jangan banyak tanya-tanya terus,\" jelas Nuh.

Menurutnya, tidak gampang bagi siswa untuk menyusun pertanyaan yang akan disampaikan kepada para guru. Menyusun pertanyaan ini sudah menjadi kemampuan tersendiri. Guru yang profesional dituntut untuk bisa menjawab pertanyaan siswa itu dengan ilmiah dan mendalam.

 Misalnya ketika ada siswa yang bertanya, kenapa kerupuk yang baru digoreng itu tidak serenyah kerupuk yang sudah didinginkan\" \"Guru jangan menjawab seenaknya, itulah perbedaan antara kerupuk yang baru saja digoreng dengan kerupuk yang sudah didinginkan,\" tegas Nuh.

Puncak peringatan Hari Guru ke-67 digelar di seluruh Indonesia kemarin (26/11). Dalam pidatonya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh meminta guru lebih professional. Terutama menjelang diberlakukannya kurikulum baru tahun depan.

 \"Peningkatan kesejahteraan guru oleh pemerintah sudah tidak kurang lagi. Sekarang gilirannya para guru meningkatkan profesionalitas,\" ujar menteri asal Surabaya itu. Dia mengatakan, kurikulum baru ini berjalan baik jika guru sebagai pelaksananya bisa menjalankan dengan professional.

 Mumpung belum diterapkan secara resmi, para guru diminta untuk terus menyiapkan diri terkait kurikulum baru ini. Dijadwalkan akhir pekan ini Kemendikbud akan menggelar uji publik secara massal. Diperkirakan uji publik ini akan diikuti 300 peserta. Mulai dari guru, pakar pendidikan, dan sebagainya.

 Nuh mengingatkan jika kurikulum yang baru ini akan semakin merangsang anak-anak peserta didik untuk sering bertanya. Para guru diminta untuk tidak malas menjawab pertanyaan para siswa. \"Jangan sampai ada guru yang menegur siswa; jangan banyak tanya, tanya-tanya terus,\" jelas Nuh.

 Menurutnya tidak gampang bagi siswa untuk menyusun pertanyaan yang akan disampaikan kepada para guru. Menyusun pertanyaan ini sudah menjadi kemampuan tersendiri. Guru yang professional, dituntut untuk bisa menjawab pertanyana siswa itu dengan ilmiah dan mendalam.

 Misalnya ketika ada siswa yang bertanya, kenapa kerupuk yang baru digoreng itu tidak serenyah kerupuk yang sudah didinginkan\" \"Guru jangan menjawab seenaknya, itulah perbedaan antara kerupuk yang baru saja digoreng dengan kerupuk yang sudah didinginkan,\" tegas Nuh.

(wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: