Giliran Hamparan Rawang Diterjang Banjir
Warga Sebut Pemkot Terkesan Tutup Mata
SUNGAIPENUH- Bencana demi bencana terus terjadi di Kota Sungaipenuh dan Kabupaten Kerinci selama meningkatnya curah hujan di dua daerah tersebut beberapa pekan terakhir ini. Kini giliran Kecamatan Hamparan Rawang yakni desa Desa Tanjung Rawang, Desa Maliki Air, Desa Paling Serumpun dan Desa Tanjung Muda yang diterjang banjir.
Anehnya, paska terjadinya bencana banjir tersebut tidak ada sedikitpun perhatian Pemkot Sungaipenuh terhadap korban banjir tersebut. Padahal sesuai dengan laporan pihak Kepala Desa dan Pemerintah Kecamatan kondisi korban dan kerusakan cukup parah akibat meluapnya sungai Batang Merao pada Rabu (28/11) kemarin.
Camat Hamparan Rawang, Suhardi, membenarkan adanya banjir tersebut. Ia mengaku pihaknya telah melaporkan bencana banjir yang menimpa empat Desa di Kecamatan Hamparan Rawang kepada Walikota Sungaipenuh.
“Paska terjadinya banjir, kita telah berupaya menanggulangi dengan memberikan tanah dan karung untuk penahan tebing yang rusak dipinggiran sungai. Namun itu harus ada tindakan lebih lanjut dari pihak PU maupun BPBD Kota Sungaipenuh untuk memperbaiki Tanggul Sungai di Desa Tanjung dan Desa lainnya,” kata Camat Hamparan Rawang.
Menurutnya jumlah rumah yang digenangi air yaitu sebanyak 160 rumah, 1 masjid dan 1 Kantor Kades. Sementara itu ternak seperti ayam, kambing dan bebek yang mati dan hilang sebanyak 1200 ekor. Sedangkan 61 hektar sawah hampir panen tergenang air. Kemudian kerusakan infrastruktur, sejumlah ruas jalan dan 70 meter tanggul Sungai Batang Merao di Desa Tanjug Rawang juga ambruk.
Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Rawang (IPPR), Hermanto mengatakan, dirinya mengaku sangat kecewa dengan minimnya perhatian Pemkot Sungaipenuh terhadap dampak terjadinya bencana banjir di Kecamatan Hamparan.
“Empat Desa di kecamatan Hamparan Rawang mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan. Mulai dari terendamnya lebih dari 100 rumah, matinya ribuan ternak, tanaman padi ratusan hektar rusak, karena digenangin air. Bahkan terjadinya kerusakan tanggul Sungai dan hancurnya badan jalan,” ujar Hermanto kepada harian ini, Kamis(29/11) kemarin.
Hermanto berharap tidak seharusnya Pemerintah Kota Sungaipenuh menutup mata atas musibah yang terjadi. Ia berharap ada perintah Walikota Sungaipenuh kepada dinas dan pihak terkait untuk segera turun kelapangan untuk mengambil tindakan.
Hal senada juga dikatakan oleh tokoh Pemuda Hamparan Rawang, Badri Wijaya. “Kita merasa dianak tirikan oleh Pemerintah Kota Sungaipenuh. Sejak kejadian banjir kemarin hanya pemerintah Kecamatan dan masyarakat yang memperbaiki tanggul sungai yang rusak parah. Seharusnya Pemerintah Kota melalui Badan penanggulangan Bencana (BPBD) harus cepat tanggap dan turun langsung kelokasi bencana,” ujar Badri Wijaya, salah seorang warga Kecamatan Hamparan Rawang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh dikonfirmasi harian ini tidak berkomentar banyak. Menurutnya, dia belum mengetahui pasti kejadian tersebut, karena saat ini tengah berada diluar daerah dalam urusan dinas.
(hdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: