Leni Dapat Bantuan Rp 125 Juta

Leni Dapat Bantuan Rp 125 Juta

Mantan Atlet Dayung Nasional asal Jambi

JAMBI -Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi sudah menyiapkan anggaran senilai Rp 125 juta untuk pembelian rumah bagi mantan atlet dayung nasional asal Jambi, Leni Haini (34).

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jambi,  Satria Budi, kepada sejumlah wartawan menjelaskan, pemerintah tak tutup mata terkait kesejahteraan Leni.

Menurutnya, pemerintah membantu Leni untuk segera mendapatkan tempat tinggal seperti yang dijanjikan kepada atlet. Tapi, ada persoalan teknis yang menjadi hambatan, sehingga dana untuk rumah bagi Leni tidak kunjung dicairkan dari Kemenpora.

“Bantuan itu bukan dalam bentuk uang. Tapi, Leni diminta untuk mencari rumah seharga Rp 125 juta, nantinya pemerintah yang membayar. Sampai sekarang, Leni belum memperoleh rumah tersebut,” katanya seraya juga menjelaskan, bahwa penghargaan dan bantuan kepada atlet beragam bentuknya.

Bukan itu saja, Pemerintah Provinsi juga akan menjamin biaya sekolah Leni hingga lulus SMA. Leni hanya tamatan SD. Mudah-mudahan, dengan ijazah SMA itu, Leni dapat dipromosikan untuk diangkat menjadi PNS. “Dia telah mengharumkan nama daerah dan bangsa. Makanya, kita berjanji akan membantu biaya sekolahnya hingga tamat,” sebutnya.

‘‘Pemerintah bukannya tidak peduli. Dia juga sudah dibantu lewat Jamkesmas.  Untuk anaknya yang sakit, kita sudah fasilitasi dengan Dinas Kesehatan.  Saat ini saja, kita bantu uang transpor dan fasilitas penginapan selama dia di Jakarta,” ujarnya.

Dia menyatakan selama ini Pemprov Jambi tidak tutup mata atas derita Leni dan anaknya. Bahkan ketika Pemprov mendapat kabar anaknya sakit,  Pemprov langsung turun tangan. ‘‘Pemerintah bukannya tidak peduli. Pada saat terdengar kabar anaknya sakit sudah kita sampaikan bantuan pribadi dari pak gubernur dan pak sekda,’‘ lanjutnya.

Diterangkannya, jasa seorang mantan atlet terutama yang berprestasi tidak mungkin diabaikan karena Negara dan aturan memang mengharuskan untuk memperhatikan hal tersebut. ‘‘Untuk anaknya yang sakit karena bawaan lahir. Pemprov dalam kasus anak itu sudah respon,’‘ terang Satria Budhi. 

‘‘Saya juga telah koordinasi ke deputi penghargaan Kemenpora. Lalu saya jelaskan ke yang bersangkutan. Sebenarnya dia sudah dibantu bulan Juli Rp 10 juta,’‘ ungkapnya. 

Satria Budhi juga mengaku sangat prihatin dengan keadaan itu dan berjanji akan memberikan perhatian untuk yang bersangkutan. ‘‘Ke depan kami sudah rencanakan. Kalau dia masih bisa dimanfaatkan untuk melatih, saya 2013 ini mengusulkan dia untuk jadi asisten pelatih di PPLP,’‘ akunya.

Dia juga menjelaskan, persoalan kesejahteraan atlet maupun mantan atlet memang menjadi prioritas pihaknya termasuk dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga. ‘‘Tapi karena Leni ini pendidikannya belum memenuhi syarat yang ditetapkan. Sehingga belum bisa diangkat sebagai PNS seperti mantan atlet berprestasi lainnya,’‘ tandasnya.

Leni adalah mantan atlet perahu naga yang mengharumkan nama Indonesia dengan meraih emas pada SEA Games 1997, SEA Games 1999, kejuaraan dunia perahu naga Asia 1996, kejuaraan dunia di Hongkong 1997, dan kejuaraan Asia di Taiwan 1998.

Setelah pensiun sebagai atlet tahun 1999, Leni yang hanya lulusan SD hidup dalam kemiskinan. Ibu tiga anak itu sulit mendapat pekerjaan karena terbentur ijazah. Leni terjun dalam dunia olahraga sejak tahun 1994, saat usianya 15 tahun. Ketika itu ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Sejak menjadi atlit, pendidikan Leni terbengkalai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: