Sarolangun Terendah

Sarolangun Terendah

Penyaluran Raskin Provinsi Jambi

JAMBI- Sarolangun menjadi Kabupaten terendah dalam penyaluran beras untuk warga miskin (Raskin) tahun 2012 ini. Hal ini diketahui berdasarkan data yang berhasil didapat dari Perum Bulog, Jambi, kemarin. Berdasarkan data yang ada, Sarolangun hanya mampu menyalurkan sebanyak 70, 18 persen dengan total yang tersalurkan berjumlah 2. 395. 410 kg dari keseluruhan sejumlah 3. 413. 460 kg.

                Selanjutnya, Kabupaten Merangin terendah kedua dengan realisasi sebesar 78, 18 persen dari total yang harus dibagikan sebanyak 2.997.765 kg. Lalu, Kabupaten Muaro Jambi membagikan raskin sebanyak 84, 03 persen dari total 3. 081. 600 kg.

                Berikutnya, Kabupaten Batanghari, hanya merealisasikan sampai saat ini sebesar 84, 91 persen dari 2.461.185 kg. Sementara untuk kota Jambi, sampai saat ini baru merealisasikan pembagian raskin sejumlah 90, 12 persen dari total 4. 771. 200 kg.

                Berikutnya, Kabupaten Tanjab Timur sebesar 91, 24 persen dari 2. 453. 070 kg. Selanjutnya, Kabupaten Tanjab Barat merealisasikan sebesar 91, 80 persen dari total keseluruhan jatanya sebanyak 2. 954. 940 kg. Sementara, 4 Kabupaten lainnya, seperti Kerinci, Sungai Penuh, Bungo dan Tebo, telah membagikan raskin ini 100 persen kepada masyarakat.

                Setio Wastono, Kabid Pelayanan Publik Perum Bulog, ketika dikonfirmasi harian ini menjelaskan, ada beberapa kendala yang menyebabkan Kabupaten masih rendah realisasi penyaluran raskinnya. Salah satunya adalah soal medan daerah tempat penyaluran raskin.

                “Daerah tu sulit dijangkau. Ditambah dengan cuaca saat ini, hujan membuat medan menjadi susah dilalui sehingga penyaluran menjadi terhambat,” katanya.

                Dijelaskannya, Perum Bulog sendiri memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan raskin hingga ke lokasi daerah Desa atau Kecamatan yang akan dituju dalam pembagian raskin. “Kita langsung antar raskin itu ke desa atau Kecamatan di masing-masing daerah berdasarkan permintaan kabupaten dan direalisasikan oleh Bulog,” jelasnya.

                Disamping itu, lambatnya realisasi pembagian raskin di beberapa daerah juga disebabkan adanya perubahan data penerima yang dikeluarkan pada Juli lalu. “Setiap tahun kan data penerima raskin itu berubah. Perubahan data penerima itu makanya jadi lambat. Karena ada data terbaru dari PPLS yang dibuat BPS. Sehingga itu menjadi kendala penyaluran juga,” ungkapnya.

                Akan tetapi, dirinya optimis penyaluran raskin itu bisa terealisasi 100 persen. “Jika hingga akhir Desember tak terbagikan, maka akan dinyatakan hangus. Nanti untuk tahun selanjutnya, kita akan tetapkan jatah terbarunya,” tandasnya.

(wsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: