Nasehat Jokowi Untuk Effendi Hatta

Nasehat  Jokowi Untuk Effendi Hatta

Jangan Terjebak Slogan 3 Tahun Bisa Mengatasi Semua Masalah !!!

DALAM lokakarya pengentasan kemiskinan dan pengembangan infrastruktur perkotaan, di hotel Fullman Jakarta bebarapa waktu lalu  Ketua DPRD Provinsi Jambi berkesempatan berdiskusi dengan Gubernur DKI, Joko Widodo.

Hadir dalam acara tersebut  beberapa kepala daerah yang dianggap berprestasi di Indonesia. Lokakarya ini diselenggarakan  International Development Association (IDA) sebagai lembaga konsultan kelas dunia yang ikut merancang program infrastruktur kota-kota besar di Asia Pacific, seperti Hongkong, Singapura, Shanghai, Kobe, Busan dan Dubai dan sebagainya.

Menurut Chairman IDA Mr Philippe Hourer lokakarya ini merupakan agenda penting tahunan yang dirancang untuk memberi masukan dan rintisan kerjasama dengan para Gubernur, Walikota, Bupati dan Legislatif di beberapa negara berkembang.

“Sedangkan peserta yang hadir merupakan orang yang kami anggap berkompeten, mampu dan peduli pada upaya  pengentasan kemiskinan melalui daya dukung infrastruktur ” jelasnya.

Dalam lokakarya yang di ikuti oleh Gubernur DKI Joko Widodo, Bupati Brojonegoro Ir. Sunyoto, Walikota Palembang Edi Santana Putra, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas serta beberapa ketua DPRD termasuk Effendi Hatta.

Jelas terpetakan hubungan antara kemiskinan dengan pembangunan infrastruktur, bahwa pengentasan masalah perkotaan bukan hanya slogan tetapi aksi yang terencana dan saling sinergi baik kebijakan dan anggaran. Seperti pemaparan mengenai pembangunan infrastruktur perkotaan dengan kaitannya untuk pengentasan kemiskinan maupun berbagai dinamika pembangunan lainnya.

“Selama 7 tahun memimpin Solo, masih banyak harapan masyarakat yang belum sempat saya tuntaskan. Di daerah perkotaan masalah kemiskinan berkaitan erat dengan daya dukung Infastruktur untuk menunjang aktivitas ekonomi warga. Untuk itulah siapa saja yang memimpin kota mesti melakukan perencanaan sistematis dalam jangka waktu yang realistis,” ujar Jokowi.

“Masyarakat tidak boleh terpengaruh oleh slogan para calon kepala daerah, bahwa menuntaskan permasalahan perkotaan cukup dengan tiga tahun atau bahkan setahun saja. Karena itu mencerminkan perencanaan yang dangkal dari calon bersangkutan, kasihan masyarakat jika dibodohi seperti ini,” sambungnya.

Selanjutnya Jokowi menambahkan dengan berbagi pengalaman, pada tahun ketiga periode pertama pemerintahannya, ia baru mampu menyelesaikan internal birokrasi termasuk sikap mental aparatur untuk lebih peduIi pada masyarakat dan tidak korupsi.

“Itu saja yang penting dulu, niat baik menata di dalam, baru kita ajak masyarakat bersama-sama membenahi kota, makanya langkah ini yang saya lakukan di Jakarta. Jadi yang ditiru dari saya itu pola pendekatannya bukan baju kotak-kotaknya,” kelakar Jokowi di sambut tawa hadirin.

Dan ini mudah-mudahan bisa diikuti oleh calon kepala daerah lain, makanya siapa saja yang ingin nyalon.

“Apakah itu mas Edi Santana yang ingin maju jadi Gubernur atau pak Fendi di Jambi, saran saya selaku teman jangan terjebak slogan tiga tahun bisa mengatasi semua masalah,” paparnya sambil tersenyum kepada pimpinan derah yang hadir termasuk Effendi Hatta.

Menanggapi nasehat dari Gubernur DKI ini, Effendi Hatta sebagai calon Walikota Jambi mengatakan, sejak awal dirinya memang tidak ingin terjebak dengan slogan tig tahun bisa. Makanya dalam merancang Visi Misi, Program dan rencana aksi berdasarkan skala prioritas sasaran pada bidang pendidikan, budaya, infrastruktur, kesehatan dan pelayanan public.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: