Nazaruddin Merengek Minta \"Perempuan\"
JAKARTA--Bilik penjara tidak hanya membatasi kemerdekaan, tapi juga mengukung hasrat seksual seorang narapidana. Kondisi itu rupanya dialami terdakwa kasus dugaan korupsi di proyek Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin. Namun, pria yang dikabarkan pernah nikah siri dengan Wita KDI ini pun, tidak kehabisan akal untuk memenuhi hasrat libidonya.
Menurut seorang sumber JPNN di lingkungan Lapas Cipinang, Nazaruddin, pernah merengek bak seorang bocah kepada sipir penjara agar memenuhi keinginannya untuk disediakan perempuan. Jika tidak, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu mengancam mogok makan.
\"Dia (Nazaruddin) marah. Katanya lama-lama \"beku\" kalau enggak disediakan. Tapi enggak diizinin pihak sipirnya,\" tutur sumber tersebut, Sabtu (7/12).
Nazaruddin memang sudah lama terpisah dengan istrinya Neneng Sri Wahyuni sejak ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Cartagena, Kolombia pada Agustus 2011 lalu. Ia sudah menjelajah dua rumah tahanan sejak ditangkap. Agustus 2011, Nazar ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Lalu, pada November 2011, ia dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Cipinang hingga saat ini.
Sedangkan istrinya, Neneng berada di Rumah Tahanan KPK karena tersandung kasus dugaan korupsi proyek PLTS di Kemenakertrans. Setahun lebih keduanya jarang bertemu.Tiadanya penyaluran hasrat seksual inilah yang menurut sumber, membuat Nazarudin kerap meminta pada sipir. Namun, malang, setiap permintaan Nazar selalu ditolak.
\"Petugas sampai dikatain \"homo\" karena enggak mau menyediakan perempuan,\" sambung sumber sambil tertawa kecil karena tingkah Nazaruddin.
Berdasarkan informasi sumber itu, JPNN lalu mengonfirmasinya kepada Kepala Rutan Cipinang Syaiful Sahri. Syaiful yang dihubungi melalui sambungan telepon tidak menjawab panggilan tersebut. Namun, ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat (SMS), ia membantah soal permintaan bidadari oleh Nazar tersebut.
\"Tidak ada itu, tidak benar. Saya enggak pernah dengar soal itu,\" kata Syaiful singkat.
Ia pun menyatakan di Cipinang tidak ada fasilitas yang menyediakan ruang khusus bagi para napinya untuk memenuhi hasrat biologis.\"Maaf, di rutan tidak disediakan fasilitas seperti itu,\" ujarnya.
Saat dihubungi terpisah, pengacara Nazaruddin, Elsa Syarief turut membantah hal tersebut. Senada dengan Syaiful, ia menyatakan tak ada permintaan Nazaruddin itu.\"Gimana mau minta. Udah jelas, pasti ditolak. Enggak bisalah itu. Enggak benar itu,\" kilah Elsa.
Elsa pun mengatakan, Nazaruddin selama ini juga tidak bisa menemui istrinya Neneng.\"Sama istrinya aja enggak diijinin bertemu. Ketemunya kalau Nazar jadi saksi di sidang di Pengadilan Tipikor aja,\" tutur Elsa.
Menurut Psikolog dari Universitas Padjajaran, Bandung, Zainal Abidin, keinginan Nazaruddin maupun narapidana lainnya adalah hal yang wajar dan manusiawi. Namun, terlepas dari sisi psikologis, kata dia, penjara adalah tempat untuk memberikan punishment bagi orang yang melanggar hukum. Termasuk menjadi tempat yang membatasi aktivitas-aktivitas tertentu dari si napi. Oleh karena itu, permintaan disediakannya perempuan adalah sesuatu yang berada di luar jalur mekanisme hukum.
\"Kalau memang tidak ada aturan resmi dari rutan atau Kemenkuham, berarti memang napi tidak bisa meminta disediakan wanita. Secara biologis kebutuhan itu ada dan wajar, tapi kalau tidak ada aturannya ya tidak bisa. Apalagi jika bukan istrinya tidak bisa juga kan. Bisa timbul masalah,\" papar Zainal saat dihubungi JPNN.
Selain itu, kata Zainal, jika yang diminta Nazaruddin adalah istrinya Neneng, juga memang sebaiknya tidak mendapatkan izin khusus dari lapas. Pasalnya, pasangan suami istri itu terlibat dalam kasus korupsi yang diduga berkaitan satu dengan yang lain. Tentunya, pertemuan keduanya secara tertutup perlu dihindari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: