Overconfidence, Pacman Cium Kanvas
LAS VEGAS - Selama delapan tahun terakhir, Juan Manuel Marquez bergulat dengan rasa frustrasi, kekecewaan, dan kemarahan. Namun, posisi inferior yang disandangnya berakhir saat dia meng-KO Pacquaio pada ronde keenam di MGM Grand Garden Las Vegas kemarin (9/12).
Marquez selama ini dipandang sebelah mata oleh Pacquaio. Sejak pertemuan pertama 8 Mei 2004, Dinamita\"julukan Marquez tidak pernah sekalipun mampu mengalahkan Pacquiao. Pacman menang dua kali. Sedangkan pertarungan pertama berakhir draw.
Marquez akhirnya berhasil mengakhiri kekecewaannya dalam salah satu pertarungan terbaik dan paling brutal tahun ini. Pukulan lurus tangan kanan Marquez mendarat telak di muka Pacquiao, membuat superstar Filipina tersebut tersungkur ke kanvas saat ronde enam berjalan 2 menit dan 59 detik.
Sebetulnya, dalam enam ronde tersebut, Pacquiao lebih banyak mendominasi. Petinju 33 tahun praktis unggul dalam empat ronde, termasuk memasukkan jab telak tangan kiri dan membuat Marquez mendapatkan hitungan dari wasit Kenny Bayless pada ronde kelima. Tiga juri memberikan keunggulan angka 47-46 untuk Pacquiao.
Sebelumnya, pada ronde ketiga, Pacquaio sempat jatuh. Namun, juara dunia di delapan kelas berbeda tersebut bisa bangkit dan membuat hidung Marquez mengucurkan darah lewat jab kiri tajam. Namun, Pacquaio tidak mampu mempertahankan momentum, terjerembab ke lantai oleh sebuah pukulan keras.
Sangat langka menyaksikan Pacquaio kalah KO. Terakhir kali dia jatuh terjadi cukup lama pada 1999, saat kalah melawan petinju senegaranya Rustico Torrecampo di pertarungan kelas terbang di Mandaluyong City, Metro Manila.
\"Itu sebuah pertarungan yang luar biasa. Saya overcofident. Saya kira saya akan bisa mengalahkan dia,\" kata Pacquiao seperti dilansir Guardian. \"Jika diberi kesempatan, saya senang bisa menantang dia lagi,\" imbuhnya.
Kemenangan Marquez sendiri adalah buah dari kerja kerasnya bersama sang pelatih fisik baru, Angel Guillermo \"Memo\" Heredia. Bersama Memo, Marquez yang tahun depan berusia 40 tahun berhasil membuat tubuhnya sangat fit. Badannya menjadi lebih kekar, ototnya menonjol, serta berisi.
\"Kami tahu, pertandingan akan sangat agresif,\" ucap Marquez kepada Associated Press. \"Saya tak pernah merasa dia bisa mengalahkan saya. Saya lebih kuat. Dia memukul saya dengan keras, namun saya memukulnya lebih keras lagi,\" kata petinju yang pernah kalah melawan andalan Indonesia Chris John pada 2005 silam tersebut.
(nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: