Effendi Hatta : Dalam Visi Beradat, Naiknya Pendapatan Masyarakat Menjadi Keharusan

Effendi Hatta : Dalam Visi Beradat, Naiknya Pendapatan Masyarakat Menjadi Keharusan

JAMBI - Tanah Pilih Pesako Betuah atau lebih dikenal dengan sebutan Kota Jambi merupakan pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan maupun budaya daerah.

Sebagai pintu gerbang provinsi, kota ini memiliki dinamika permasalahan yang beda dari kabupaten lain dalam Provinsi Jambi. Kota tidak memiliki perkebunan, kota juga tidak memiliki pertambangan sedangkan luas wilayah tidak begitu besar. Sehingga kebijakan pembangunan baik itu infrastruktur, investasi dan sosial ekonomi memerlukan pendekatan yang mengarah pada sektor perdagangan dan jasa dengan satu tujuan bagaimana mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini disampaikan Calon Walikota Jambi Effendi Hatta dalam forum diskusi masyarakat untuk Jambi kota beradat di posko sahabat beberapa hari lalu.

“Sektor perdagangan, jasa dan pemerintahan merupakan urat nadi perekonomian kota. Hal ini menandakan masyarakat kita banyak bekerja di perusahaan sebagai karyawan, abdi negara atau PNS. Sehingga sebaran pendapatan relative merata ditiap sektor pekerjaan,” kata Fendi.

“Tetapi dari segi besaran pendapatan warga kota masih kalah dibanding masyarakat kabupaten lain yang berkebun misalnya, UMP kita masih di kisaran Rp 1,3 Juta perbulan. Sedangkan pendapatan rata – rata orang berkebun sudah mencapai Rp 3,8 Juta perbulan, meskipun harga karet dan sawit agak turun akhir – akhir ini,” sambungnya.

Menurutnya, ke depan Upah Minimum Regional Kota harus lebih besar dari kabupaten lain. Caranya UMR kota dihitung berdasarkan sektor pekerjaan, para buruh transportasi perhitungan  upah minimumnya.

“Tidak sama dengan pekerja disektor perdagangan seperti perusahaan distributor, mini market dan lain sebagainya, hal ini dilakukan agar terjadi keadilan industrial bagi pekerja dan pengusaha di tiap bidang usaha tadi,” jelasnya.

Namun demikian tokoh yang juga merupakan Ketua DPRD Provinsi ini mengingatkan peningkatan pendapatan masyarakat harus sejalan dengan majunya dunia usaha, artinya kesejahteraan buruh harus menjadi tujuan pemilik usaha. Dilain pihak para pekerja harus memberi dukungan yang optimal bagi kemajuan usaha majikannya.

“Dan ini membutuhkan keterampilan yang memadai dari pekerja, untuk itu program peningkatan keahlian bagi buruh dan pencari kerja perlu dilakukan oleh pemerintah,” tukasnya.

Sekolah kita harus menghasilkan lulusan yang siap pakai, untuk itu keberadaan SMK perlu ditambah jumlah dan fasilitas belajarnya, di samping itu ke depan kota memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) sendiri, yang maju dan modern sesuai tuntutan dunia kerja.

Selain itu agar dunia bisnis mudah berkembang perlu di dukung layanan administrasi yang handal dari pemerintah khususnya dalam hal perijinan, retribusi, pajak dan sebagainya.

“Maka penataan layanan publik oleh birokrasi menjadi rencana aksi dalam seratus hari visi beradat. Sehingga Kota Jambi menjadi daerah yang nyaman untuk investasi, dan anak – anak kita bisa bekerja disana, memanfaatkan keahlian yang telah dilatih tadi,” pungkas bang Fendi.

(adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: