>

Jembatan Timbang Pelawan Diduga Sarang Pungli

Jembatan Timbang Pelawan Diduga Sarang Pungli

Solahuddin: Itu Uang Denda

SAROLANGUN - Jembatan Timbang yang berlokasi di jalan Lintas Sumatera tepatnya di Dusun Suko Mulyo Desa pelawan Kecamatan Pelawan, diduga sarang dari kegiatan Pungutan Liar (Pungli) yang angka nominalnya bervariasi.

            Pungli ini diduga dilakukan terhadap setiap mobil truk bermuatan seketika masuk ke dalam jembatan timbang. Sementara itu mesin alat ukur timbang tidak berfungsi secara optimal. Namun, aktivitas jembatan timbang tetap dioperasikan seperti biasa dengan menarik unag pada setiap sopir atau kernet kendaraan.

            Pantauan koran ini di lapangan, Kamis (13/12), kondisi jembatan timbang tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Namun alat ukur timbangan yang berada di luar tidak hidup. Sementara itu beberapa mobil truk pengangkut barang tetap masuk ke areal jembatan timbang, dan terlihat sopir truk atau kernet, turun dari mobil lalu memberikan uang ke meja petugas yang sedang berjaga.

            Ketika dikonfirmasi, kepala Jembatan timbang Pelawan, Ir Solahuddin membenarkan, rusaknya alat ukur timbangan. ‘’Alat ukur ini, baru tiga minggu belakang rusak. Mungkin tim tekhnisnya pada minggu depan akan datang untuk  perbaiki mesin alat ukur tersebut,’’ akunya.

            Kendati alat ukur timbangan di luar rusak, tambahnya, pihaknya menggunakan alat mesin ukur yang berada di dalam. ‘’Alat ukur yang berada di dalam memang tidak stabil angkanya, namun bisa di pergunakan,’’ katanya. 

            Ditanya seputaran munculnya isu adanya sopir atau kernet mobil truk yang memberikan uang ke meja petugas yang berjaga, Salahuddin membantah hal itu.  ‘’Itu uang denda bagi kendaraan truk yang melebihi tonase, kami sudah memberi keringanan kepada pihak sopir, karena uang denda tersebut tidak disesuaikan dengan Perda. Jika denda disesuaikan dengan Perda No 10/ 2012, kami kasihan dengan sopir, karena dendanya terlalu besar,’’ bebernya.

            Disinggung, barang sitaan petugas timbangan bagi muatan truk bertonase lebih, Solahuddin, mengatakan itu terlalu berisiko. ‘’Pasalnya pintu gudang yang ada di jembatan timbang rusak, selain itu alat berat untuk penurun barang juga rusak,’’ tandasnya.

(zha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: