Aksi Pendudukan Lahan, Karyawan Dirugikan
SENGETI - Petani plasma kelapa sawit di lokasi PT Brahma Bina Bhakti saat ini merasa dirugikan dengan adanya aksi penududukan lahan oleh warga dan LSM. Haposan Nababan, karyawan yang ditemui kemarin mengatakan dirinya bersama petani lainya merasa was-was ketika mereka hendak melakukan panen.
‘’Kami merasa was-was sekarang jika hendak memanen. Memang mereka tidak melakukan kekeresan hanya saja ketika kami sedang memanen diteriaki hoi. Jadi kami takut,’’ tuturnya.
Haposan berharap jika persoalan ini sesegera mungkin di selesaikan. ‘’Kadang kami manen malam hari. Dan selalu diteriaki hoi. Jika hari biasa kami bisa memanen 150 janjang sekarang hanya 50 janjang. Karena biasanya yang manen 10 orang, sekarang tidak lagi. Tentu saja itu sangat merugikan kami,’’ terangnya.
Mandor pekerja diperusahaan, Arifin, juga mengutarakan kendala yang ditimbulkan. ‘’Saya selaku mandor merasa kuatir untuk mengarahkan anggota. Setiap manen harus ada pengawalan, sebenarnya kami selalu mengarahkan petani untuk bisa memanen lebih banyak. Dengan adanya aksi pendudukan lahan ini kerja kami jadi terhambat. Kami minta persoalan ini cepat diselesaikan pihak terkait,’’ tukasnya.
Sementara Ketua Serikat Pekerja Brahma Bina Bhakti, Edison Efendi, mengatakan sejak ada aksi pendudukan lahan, banyak karyawan yang melapor jika mereka sudah tidak nyaman lagi dalam bekerja. ‘’Banyak laporna yang masuk mengenai ketidak nyamanan ini, kami selaku ketua bekerwajiban menjawab pertanyaan warga itu. Saya sudah memeninta penjelasan pada perusahaan dan perusahaan sudah menjelaskan bahwa sejak tahun 1994, perusahaan sudah melakukan perusahaan dan bermitra dengan warga sejak tahun 1996,’’ terangnya.
Edison mengatakan, jumlah karyawan mencapai 800 orang saat ini yang mengantungkan nasibnya di sini, meminta kepada Pemkab Muarojambi dan pihak terkait lainya menyelesaikan permasalahan ini, agar tidak terjadi berlarut-larut.
(era)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: