>

Lima Kecamatan Diterjang Banjir

Lima  Kecamatan Diterjang Banjir

2.000 Rumah Lebih Terendam

MUARA BUNGO – Lima kecamatan di Kabupaten Bungo diterjang banjir. Setidaknya, 2.000 unit rumah terendam. Lima kecamatan tersebut adalah kecamatan Muko Muko, Batin VII, Rantau Pandan, Batin III Ulu, Bungo Dani dan Kelurahan Sungai Pinang. Ketinggian air mencapai satu hingga dua meter lebih. 

Untuk di kecamatan Muko Muko, ada lima desa yang  terendam banjir. Desa tersebut yakni, Desa Tebing, Desa Baru, Desa Bedaro, Desa Tebat dan Desa Pekan Jumaat. Di Desa Bedaro, setidaknya 500 unit rumah ikut terendam. Sedangkan di empat lainnya hampir 500 unit rumah juga ikut terendam.

Sedangkan Kecamatan Rantau Pandan, dari lima Desa, empat desa yang ikut terendam. Diantaranya, Rantau Duku, Lubuk Kayu Aro, Leban dan Lubuk Mayan. Dengan jumlah rumah yang terendam sekitar 1.000 unit.

Kemudian, di Kecamatan Batin III Ulu ratusan unit rumah juga ikut terendam. Informasi di lapangan menyebutkan, empat masjid, tiga sekolah dan dua Puskesmas Desa (Puskesdes) juga ikut terendam di kecamatan Muko Muko dan Kecamatan Rantau Pandan. Kemudian, puluhan hektare sawah dan puluhan ternak juga ikut terendam.

“Kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” kata Mahli, Camat Rantau Pandan, kepada Jambi Ekspres, kemarin. 
Ditambahkan Mahli, dari data yang didapat, untuk di Kecamatan Rantau Pandan, sebanyak 4 ton benih yang baru disemai, dan enam hektare sawah juga ikut terendam. 
\"Kalau laporan yang ada hanya 4 ekor ternak kambing yang juga hanyut dibawa air,\" katanya. Namun, hingga pukul 12.30 WIB, air di Kecamatan Rantau Pandan sudah mulai surut. Tapi, air di desa Baru Pusat Jalo semakin naik. Sebab, sekitar pukul 15.00 WIB air sudah naik ke badan jalan hingga 40 Centi Meter (CM).

\"Warga sempat diungsikan selama 6 jam. Air datang jam 3 subuh, dan mulai surut sekitar pukul 7,\" pungkasnya Mahli lagi. 
Rika, Bidan Desa (Bides) di Desa Badaro mengatakan, air masuk di Desa Badaro sekitar pukul 10.00 WIB.  \"Selama delapan tahun, baru dua kali banjir. Tahun ini yang parah,\" kata dia. 
Kemudian, Pahrurrozi mengakui adanya sekolah dan masjid yang ikut terendam. \"Kalau tidak salah Masjid Jami’  dan Mujahidin yang terendam,\" pungkasnya. 
Menurutnya, untuk di Desa Bedaro banjir baru datang  sekitar pukul 10.00 WIB. Sebab, sekitar jam 9 jalan menuju ke Desa Badaro belum terputus. 
\"Baru satu jam saya lewat sini,\" katanya.
Masih pantauan di lapangan, setidaknya, puluhan mahasiswa tak bisa melintas untuk pulang ke rumah dari Kabupaten Bungo.
\"Rencana mau pulang  bang. Dak tahulah kita mau ke mana, kita nggak bisa lewat, airnya sangat deras,\" kata Desi, salah satu mahasiswi  yang tinggal di Desa Bedaro. 
Sementara itu, Bupati Bungo, H Sudirman Zaini mengatakan, dirinya telah menginstruksikan PU menanggulangi masalah kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat banjir ini. Sebab, ada longsor yang terjadi di Batin III Ulu.

 “Kita akan data kerugian banjir. Kita juga data apa-apa yang rusak,” pungkasnya.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bungo juga diinstruksikan Bupati untuk merekap jumlah rumah yang terkena banjr.

“Kita akan memberikan bantuan melalui Sosnakertran. Untuk di Desa Bedaro, kita akan berikan tenda penginapan terlebih dahulu,” kata Bupati didampingi Wakil Bupati, H Mashuri.

Hanya saja rombongan bupati tidak bisa ke desa  Bedaro. Pasalnya, air menuju ke desa bedaro sangat deras.

“Tadi aja, mobil milik NTC gak bisa jalan. Jadi, kita tidak bisa ke sana,” ujar Bupati. 

(fth)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: