Aliran Transaksi Masuk Melalui RTGS Terus Meningkat
JAMBI-Perkembangan transaksi non tunai (giral) melalui RTGS (Real Time Gross Settlement) selama tahun 2012 di Jambi menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, yaitu Rp202,85 triliun sampai dengan bulan Oktober dari yang Rp155,15 triliun selama tahun 2011.
\"Transaksi pembayaran melalui RTGS tersebut juga jauh lebih tinggi dari transaksi melalui kliring yang sebesar Rp8,97 triliun,\" kata Marlison Hakim, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, mengenai perkembangan RTGS di Provinsi Jambi.
RTGS, merupakan transfer dana elektronik dimana penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. RTGS berperan penting dalam pemprosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk transaksi pembayaran bernilai besar yaitu dengan nominal Rp100 juta ke atas dan bersifat segera. Saat ini sebagian besar transaksi pembayaran di Indonesia (90%) digolongkan ke dalam transaksi bernilai besar.
Berdasarkan tujuannya, mayoritas transaksi RTGS di Jambi adalah aliran RTGS masuk yang mencapai Rp144,94 triliun (71,45%) sementara transaksi keluar Jambi lebih rendah sebesar Rp47,06 triliun (23,20%) sedangkan sisanya adalah transaksi di dalam provinsi Jambi. Tingginya aliran dana masuk ke Jambi menunjukkan Jambi masih merupakan salah satu wilayah tujuan untuk usaha ataupun berinvestasi dari luar. Tingginya minat investor untuk menanamkan modal di Jambi juga tercermin dari lebih tingginya kredit berdasarkan lokasi proyek (Rp24,69 triliun) daripada kredit yang disalurkan perbankan Jambi (Rp18,36 triliun) sehingga terdapat sekitar Rp6 triliun kredit yang disetujui dari luar provinsi Jambi. Hal ini bisa disebabkan adanya debitur di luar Jambi yang memiliki kegiatan usaha di provinsi Jambi.
“Tingginya aliran RTGS masuk menunjukkan Jambi adalah wilayah tujuan usaha investasi oleh pengusaha baik lokal maupun luar provinsi Jambi. Hal ini tentunya berdampak positif karena dapat meningkatkan lapangan kerja serta menunjang pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini juga tercermin dari meningkatnya pertumbuhan investasi, termasuk menggeliatnya kredit investasi,” pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: