>

Satu Tahun 83 Nyawa Melayang

Satu Tahun 83 Nyawa Melayang

BUNGO- Kecelakaan yang terjadi di wilayah Hukum Polres Bungo sepanjang 2012 sebanyak 89 kasus. Sat Lantas berhasil menyelesaikan 89 kasus, sementara 32 kasus belum terselesaikan. Dengan 83 nyawa melayang. Sedangkan untuk korban luka berat sebanyak 40 orang dan luka ringan 73 orang.

Kasat Lantas Polres Bungo AKP Sunyoto ketika dikonfirmasi mengatakan, jumlah laka untuk tahun 2012 menurun 23 persen dibandingkan tahun 2011. “Jumlah laka yang terjadi selama tahun 2012 menurun 23 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ini berkat kerja keras anggota kita dan dukungan dari masyarakat,”ujarnya.

Kasat juga menjelaskan dari total kasus tersebut, kerugian mencapai sekitar Rp 533 Juta. Dari total yang tewas dalam kecelakaan lalulintas yang terbanyak pada bulan Oktober, yaitu 8 orang. Pada bulan tersebut juga terjadi kecelakaan besar, adu kambing antara Travel dengan truk jenis fuso.

Kecelakaan maut  yang terjadi di Dusun Rantau Embacang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Rabu (10/10)  sekitar pukul 17.30 WIB antara mobil travel milik PO Indah Bersama jenis Inova BA 1066 LA yang dikendarai Ramlis (38) yang merupakan warga Kabupaten Agam, Sumtera Barat dan fuso BA 9746 JM yang dikendarai Jhoni Sinambela (38). Dalam insiden tabrakan maut tersebut, menyebabkan tiga orang meninggal Ola Melian Siska (23) warga BTn Lintas Asri Blok P, Kelurahan Sungai Kerjan, Kecamatan Bungo Dani, kemudian Hj. Hasravida (52)  warga Jl Lion Raja Medan, Kecamatan Pasar Muara Bungo yang juga seorang bidan di RSUD Hanafie Bungo, dan  Nanda (7).

Sedangkan dua orang lagi mengalami luka berat dan ringan yakni, Hendriyanto Helim (30) warga  Kampung Batu, Bukit Tinggi  yang mengalami luka berat dan Rita Kesuma (22) Mahasiswa, Jl Sungai Kerjan Bungo Dani, mengalami luka ringan.

Kejadian ini sendiri ketika rombongan yang dibawa mobil travel melaju dari arah Padang menuju Bungo, dan ketika berada di jalan lintas di Dusun Rantau Embacang, mobil travel berusaha untuk menyalip mobil yang berada di depannya. Namun, pada saat yang bersamaan dari depan ada mobil puso yang berjalan dari arah berlawanan.

Mengetahui dari arah depan ada mobil fuso, sopir travel berusaha membanting setir kearah kanan dengan tujuan bisa menghindari mobil puso, karena di sebelah jalan terdapat lapangan. Namun, ketika setir dibanting kekanan, sopir fuso juga membanting setirnya kekiri dengan maksud yang sama, sehingga mobil bagian depan beradu.

(jenn/sla)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: