Masih Berpotensi Terjadi
HUJAN deras disertai dengan angin kencang seperti yang terjadi Kamis malam lalu (10/01), masih beroptensi terjadi beberapa hari ke depan. Kurnia Ningsih, Koordinator Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) Provinsi Jambi, kemarin mengungkapkan, potensi ini masih rawan terjadi hingga April mendatang.
“Selama musim penghujan hingga musim peralihan nanti, yaitu di bulan April, potensi hujan deras yang disertai dengan angin kencang masih sangat besar terjadi. Oleh karenanya, kita memang perlu waspada,” katanya saat dihubungi via ponsel, kemarin.
Dikatakannya juga, potensi terjadi hal serupa, masih tetap ada pada sore dan malam hari. Pasalnya, menurut Kurnia Ningsih, proses pembentukan awan konveksi atau awan hujan terjadi pada pagi dan siang hari. “Penguapan air menjadi awan konveksi itu biasanya terjadi pada pagi hingga siang hari,” sebutnya.
Ditanya soal terjadinya hujan deras dan angin kencang Kamis malam lalu, Kurnia Ninggsi mengaku, jika pihaknya sudah memprediksikan hal tersebut. “Sebab, cuaca 3 hari belakangan kan memang sangat panas. Apalagi, suhu udara 3 hari belakangan ini kan yang tak pernah turun hujan hingga mencapai 34 derajat. Sehingga, hal itu memang sangat memicu terbentuknya awan konveksi,” tukasnya.
Sementara itu, saat ditanya berapa kecepatan angin saat hujan Kamis malam lalu, dirinya menyebutkan, kecepatannya hingga 36 knot. “Sekitar 64, 8km per detik,” ungkapnya.
Akan tetapi, bagi penerbangan sendiri, dirinya mengatakan, tak ada gangguan. Sebab, kejadian Kamis lalu itu terjadi pada malam hari, saat pesawat sudah tak ada lagi yang menuju Jambi. “Pagi tadi (kemarin, red) jarak pandang bagus. Pantauan kami hingga mencapai 2 km,” tandasnya.
Sementara itu, tidak hanya PLN saja yang terkena imbas dari cuaca ekstrem yang terjadi Kamis malam, kemarin. Akan tetapi, beberapa ruas jalan utama di Kota Jambi juga banjir akibat buruknya drainase.
Pantauan koran ini, kemarin, malam, ruas jalan Pattimura (depan Simpang Pucuk), Jalan Bakaruddin (depan Hotel Nusa Wijaya), semuanya tergenang. Bahkan, lapak-lapak milik pedagang pun ikut beterbangan. ‘’Kursi ada juga yang terbang dibawa angin, untuk masih bisa diselematkan,’’ ujar Yanto, salah seorang pedagang di kawasan tersebut. Akibatnya, sampah bertebaran di ruas-ruas jalan utama tersebut.
Masih berdasarkan pantauan koran ini, Kamis malam, sampah-sampah bekas ranting pohon bertebaran di badan jalan, seperti di kawasan Simpang Museum Siginjai atau di Jalan Urip Sumohardjo sampai ke jalan Yusuf Singadikane, di Jalan Arif Rahman Hakim hingga ke kawasan Tehok.
Tidak hanya itu saja, reklame di sepanjang ruas jalan itu juga banyak yang ambruk.
Hanya saja, Kepala DKPP Koa Jambi Mukhlis justru mengaku terjangan angin dan hujan tersebut malah mengurangi volume sampah yang biasanya meningkat setiap harinya.
“Bahkan volume sampah malah menurun dari biasanya,’’ katanya.
Menurunnya volume sampah itu, katanya, mungkin dikarenakan para pedagang yang biasanya berjualan di pinggir-pinggir jalan buka sampai pagi, namun kemarin malam tidak berjualan karena takut dengan terjangan hujan dan angin itu.
‘’Otomatis sampah dari para pedagang berkurang,“ tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: