>

Produsen Jamin Harga Tepung Terigu Stabil

Produsen Jamin Harga Tepung Terigu Stabil

JAKARTA- Produsen terpung terigu lokal bisa tersenyum setelah pemerintah  menetapkan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS) tepung gandum  20 persen. Kebijakan ini bakal memberi ruang gerak lebih untuk industri tepung terigu dalam negeri.

“Penetapan bea masuk tepung terigu ini merupakan pertama kali di Indonesia. Sebagai produsen lokal, kami bisa menarik nafas karena terhindar dari resiko merugi bahkan collapse,”  tuturnya pada Jawa Pos saat dihubungi kemarin. Sebab selama ini harga tepung impor lebih murah dibanding tepung lokal, itu sangat memberatkan produsen lokal untuk bersaing.

Ratna berkata dengan bea masuk tersebut, bakal membuat tepung impor masuk ke Indonesia. Mengenai harga, ia menjamin tak akan ada kenaikan harga. Sebab harga terigu lokal hanya dipengaruhi oleh harga gandum internasional. Dengan ketetapan tersebut, industri tepung terigu lokal  bakal terpacu untuk meningkatkan produksinya.

Saat ini kapasitas pabrik terigu nasional mencapai 7 juta ton per tahun. Kapasitas terpakai baru 47 persennya. Tahun lalu impor tepung terigu mencapai  400 ribu ton per tahun. Dengan meningkatkan kapasitas produksi 10 persen makan akan bisa menutupinya.

Sementara itu Sejen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani berkata, selama ini pengusaha makanan masih banyak yang menggunakan impor. Ia mengaku, terkait kenaikan bea masuk, ada beberapa produsen yang mengeluh dan mengkhawatirkan kenaikkan harga. “Kenaikan harga bahan baku tentu terkait dengan harga jual produk,” ujarnya.

Untuk harga produk makanan, ia belum bisa memprediksi berapa persen kenaikannya. Sebab saat ini masih belum terlihat perubahan harganya. Ia memperkirakan penyesuaian harga bisa dilihat akhir Januari atau awal Februari. Namun ia berkata, menaikkan harga produk merupakan pilihan terakhir bagi pengusaha makanan.

Aturan tersebut, jelas Franky, memacu produsen lokal untuk mengisi pasar dengan meningkatkan produksi dan bersaing harga. Jika stok tidak dinaikkan dan harganya belum bisa mengalahkan tepung impor itu akan percuma saja. “Sebagai pengusaha dua hal yang menjadi pertimbangan yaitu kualitas dan harga,” ucapnya.

(jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: