Desa Ancam Ambil Alih Lahan PT Agrowiyana
SAROLANGUN - Keberadaan PT Agrowiyana di Kecamatan Cermin Nan Gedang (CNG) terus menuai permasalahan dengan masyarakat setempat. Setelah sebelumnya warga Teluk Rendah menutup akses jalan menuju perkebunan itu, kina warga Desa Kampung Tujuh Kecamatan CNG yang menghentikan sementara aktivitas perusahaan perkebunan sawit tersebut di desanya.
‘’Sesuai dengan hasil musyawarah desa, maka terhitung 5 November 2012 lalu, warga untuk sementara menghentikan aktivitas perusahaan khususnya di Kampung Tujuh,’’ tutur Kades Kampung Tujuh, Badri.
Dikatakanny, ada tiga poin penting mengapa masyarakat mengehentikan aktivitas perusahaan. Pertama, tenaga kerja yang dipekerjakan perusahaan hampir 90 persen berasal dari luar desa. Kedua, warga menilai perusahaan tidak mekasimal dalam mengelola tanaman sawit seperti minimnya pemupukan, sehingga hasil panen tidak maksimal. Ketiga, pembagian bagi hasil yang menurut warga tidak sesuai dengan perjanjian awal.
‘’Panen bulan pertama kami hanya menerima sekitar Rp 8 ribuan per hektar, sementara dalam perjanjian awal estimasi panen tahun pertama Rp 100 ribu perhektar,’’ kata Badri yang pernah menjabat Ketua Pemuda Kampung Tujuh ini.
Menyikapi persoalan ini, katanya, pihak perusahaan dengan masyarakat sudah dua kali mengadakan pertemuan, namun belum menghasilkan keputusan yang diterima kedua belah pihak. ‘’Luas lahan Desa Kampung Tujuh yang dikelola perusahaan 125, 05 hektar, terdiri dari tanah desa dan tanah pribadi masyarakat Kampung Tujuh. Kalau memang perusahaan tidak mampu mengelola, lahan tersebut bisa saja kita ambil alih, namun itu harus dimusyawarahkan desa,’’ tegasnya.
Sementara itu, pihak managemen PT Agrowiyana hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi.
(zha)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: