Tunda Pencairan Dana RSBI !
Syahbandar: Tunggu Juknis dari Pusat
JAMBI-Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jambi, Syahbandar, meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk tidak dulu mencairkan dana bagi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang sudah dianggarkan di APBD Provinsi Jambi 2013.
Hal ini disampaikan oleh Syahbandar saat hearing dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi di DPRD Provinsi Jambi, kemarin.
\'Jangan dipakai dulu sebelum ada petunjuk teknis atau Juknis dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Lebih baik ditahan dulu,\' ujar kader Gerindra tersebut.
Menurut Syahbandar, hal ini harus dilakukan selain dalam rangka mematuhi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), juga menghindari supaya tidak terjadi persoalan hukum pasca penggunaan dana yang jumlahnya untuk pendidikan dasar mencapai Rp 12,5 M itu.
‘’Kita mendukung langkah dari Kadis Pendidikan Provinsi Jambi yang akan ke Kemendikbud untuk mempertanyakan Juknis masalah tersebut. Kita juga sepakat, untuk pengutan harus ditiadakan dan merk dilepas,’’ katanya.
Selain itu, dia juga mengemukakan jika sesuai dengan kesepakatan Mendikbud dengan Ketua MK RI, nantinya pelaksanaan program RSBI akan berlanjut hingga akhir tahun ajaran ini. \'Karena memang berbeda soal tahun anggaran dan tahun pelajaran sekolah,\' sebut Syahbandar.
Kadis Pendidikan Provinsi Jambi, Idham Kholid juga membenarkan, dirinya bersama beberapa kepala dinas pendidikan provinsi lainnya akan berangkat ke Jakarta mempertanyakan masalah juknis ini ke Kemendikbud.
\'Kemungkinan besar pekan depan kita berangkat,’’ ujar Syahbandar seraya mengatakan sudah koordinasi dengan kadis pendidikan Bengkulu dan NTB.
Sedangkan terkait penggunaan bahasa asing, Idham menyatakan sepenuhnya soal penggunaan bahasa asing dan bahasa Indonesia atau pola bilingual kepada pihak sekolah RSBI. Menurutnya,sangat disayangkan jika langkah maju menggunakan bahasa asing dalam proses belajar mengajar di sekolah RSBI harus dihilangkan.
\'Jika memang sekolah berdasarkan rapat komite menyatakan akan tetap menggunakan bahasa asing dalam pengantar proses belajar dan mengajar. Saya juga menganjurkan agar penggunaan bilingual juga dilanjutkan,\' harap Idham.
(wsn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: