>

Ibukota Negaraku Lumpuh

Ibukota Negaraku Lumpuh

      Terpisah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus memantau perkembangan bencana banjir yang menenggelamkan DKI Jakarta dan sekitarnya. Mereka meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi ancaman tujuh penyakit menular pascabencana banjir.

      Himbauan tujuh penyakit menular ini disampaikan oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2-PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama. Dia mengatakan jika penyakit menular itu adalah, diare, demam berdarah, leptospirosis, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), dan penyakit kulit.

      \"Selain itu juga penyakit gangguan sistem pencernaan lainnya dan penyakit kronik yang telah diderita sebelum banjir melanda Jakarta,\" tandas Tjandra.

      Dari seluruh ancaman penyakit itu, Tjandra mengaakan ancaman serius yakni diare, demam berdarah, dan leptospirosis. Khusus soal diare, Tjandra mengatakan potensinya meningkat karena umumnya selama dan setelah banjir mereda pasokan air bersih sangat minim.

      Selanjutnya untuk ancaman penyakit demam berdarah bisa muncul setelah banjir mulai susut. Biasanya setelah banjir susut, banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti penyebar penyakit demam berdarah. \"Setelah banjir surut, harus segera digalakkan 3 M,\" ucap Tjandra.

      Terakhir terkait keberadaan wabah leptospirosis. Tjandra menuturkan penyakit ini ditimbulkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini masuk kategori zoonosis, karena ditularkan melalui perantara hewan. Di Indonesia hewan perantara penyakit ini adalah tikus. Sebagaimana di ketahui, keberadaan tikus di Jakarta lumayan banyak terutama tikus got.

      Sementara itu persiapan gerakan tanggap darurat juga disiapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Mendikbud Mohammad Nuh kemarin bersama Presiden SBY menaiki perahu menyusuri sejumlah titik kawasan banjir.

      Dalam kesempatan ini Nuh secara khusus memeriksa kondisi sekolah yang berada di lokasi banjir. \"Alhamdulilah belum ada (kerusakan, red) yang terlalu serius,\" tandasnya. Tetapi menteri asal Surabaya itu berujar akan terus memantau perkembangan bencana banjir di Jakarta.

      Dia mengatakan jika kepastian apakah ada sekolah yang rusak akibat banjir baru diketahui ketika banjir sudah surut. Untuk penanganan ini, Nuh akan melibatkan Pemprov DKI Jakarta. Terkait dengan jam operasional sekolah, Nuh memasrahkan ke Pemprov DKI Jakarta. Dia mengatakan dalam kondisi seperti ini, keselamatan siswa menjadi pertimbangan utama.

(dim/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: