Prediabetes Masih Bisa Disembuhkan

Prediabetes Masih Bisa Disembuhkan

Diabetes tidak bisa disembuhkan. Kalimat itu memang terdengar cukup menyedihkan bagi para diabetesi. Namun, masih ada yang bisa dilakukan. Yakni, mengontrol kadar gula dalam darah. Berbeda dengan prediabetes yang masih bisa sembuh seperti awal. Menurut spesialis penyakit dalam RSU Haji dr Andy Purnomo SpPD, seminggu paling sedikit terdapat sepuluh pasien baru dengan diagnosis prediabetes. Kondisi itu disebut grey area, dengan kata lain pasien tidak bisa dikatakan normal.

 ’’Tapi, ini belum dikategorikan sebagai diabetes juga,’’ papar Andy

yang juga berpraktik di RS Darmo. Seseorang dikatakan prediabetes bila kadar gula darah puasa (GDP) adalah 100–125 mg/dL. Bila GDP lebih dari 126 mg/dL, bisa dipastikan orang tersebut mengidap diabetes. Mengutip penelitian, dalam perjalanannya, 9–50 persen pengidap prediabetes bakal menjadi diabetes dalam kurun waktu 3–5 tahun. Hal itu bisa terjadi bila pasien tidak berdiet untuk menurunkan

kada gula darahnya.

Bisa dikatakan, angka kejadian prediabetes meningkat sama halnya dengan diabetes. Menurut Andy, hal tersebut tidak terlepas

dari kesadaran masyarakat yang semakin getol melakukan deteksi dini. Misalnya, saat

melakukan checkup, ketahuan kadar gula darah sudah termasuk grey area. Artinya, mulai terjadi resistansi insulin, tapi belum berujung kepada kerusakan sel beta yang biasanya menjadi penghasil insulin.

Tidak ada gejala khas yang dirasakan pasien prediabetes. Walaupun, secara teoretis, pengidap

prediabetes maupun diabetes seharusnya merasakan gejala seperti sering  haus dan lapar.

(ina/c4/mik)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: